Jangan Cuma Ikut Tren untuk Investasi Kripto, Waspadai Praktik 'Pump and Dump'
Walaupun aset kripto ini dipandang sebagai sebuah kesempatan baru untuk berinvestasi, Rhenald Kasali mengatakan kripto penuh ketidakpastian
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Cryptocurrency atau aset kripto menjadi salah satu instrumen investasi yang sedang naik daun, terutama di kalangan generasi milenial.
Walaupun aset ini memiliki risiko tinggi, namun tidak serta merta menurunkan minat masyarakat untuk tetap memasuki dunia cyrptocurrency.
Apalagi jika disodorkan kisah-kisah kesuksesan trader cryptocurrency yang tergolong masih muda namun berhasil meraup keuntungan besar, pasti semakin meningkatkan semangat anak muda lainnya untuk ikut masuk ke instrumen investasi satu ini.
Baca juga: Harga Melonjak 1.300 Persen di PancakeSwap, Token Kripto Ini Akan Listing di Sejumlah Exchange
Seperti kesuksesan Ryandi Julian Al Maulid contohnya, pemuda kelahiran 9 Juli 1999 ini berhasil membukukan keuntungan lebih dari Rp 4,5 miliar pada 2021 lalu selama ia menjadi trader crypptocurrency.
Ketertarikan anak muda pada dunia kripto, dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk mengajak mereka terjun berinvestasi ke dalam cryptocurrency. Padahal sama seperti insutrumen investasi lainnya, cryptocurrency ini juga memiliki risiko yang besar, apalagi jika tidak diimbangi dengan perhitungan yang matang dan informasi-informasi yang lebih mendalam mengenai aset kripto ini.
Salah satunya mengenai istilah Crypto pump-and-dump.
Baca juga: Investor Donasi Rp 805,6 Miliar Dalam Bentuk Bitcoin Dll ke Ukraina, Pasar Kripto Kembali Berkilau
Crypto pump-and-dump dan Taktik Gunakan Popularitas Publik Figur
Melansir dari situs marca.com, crypto pump and dumps dapat berarti pendiri koin, kolaborator, pelaku kripto atau sekelompok pedagang menggunakan informasi yang menyesatkan untuk menaikkan harga cryptocurrency sehingga mereka dapat menjualnya dan mendapat untung dari sana.
Hal ini bisa terjadi, saat pembeli kripto tidak banyak memiliki informasi, sehingga mampu terkecoh dan berujung membeli banyak aset kripto yang ditawarkan.
Dalam istilah, pump and dump cryptocurrency berarti skema manipulasi pasar yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang yang berkepentingan. Istilah “pumping” digunakan untuk menunjukkan pembelian suatu aset dalam jumlah yang besar untuk mendorong permintaan dan harga aset tersebut.
Ketika harga suatu aset naik, individu atau sekelompok orang tersebut menjual aset kripto mereka mereka, hingga menimbulkan harganya jatuh, alias dump. Siklus ini umumnya berlangsung sangat cepat, bahkan bisa hanya dalam hitungan detik saja.
Sebagai contoh, saat koin digital Squid Game (SQUID), yang dibuat berdasarkan dari salah satu serial Netflix populer asal Korea Selatan, Squid Game. Pencipta kripto game SQUID kemudian menggelembungkan koinnya, setelah itu menghilang dengan 3 juta dolar AS yang didapat dari para investor.
Baca juga: Tahan Tensi Geopolitik, Investor Beralih dari Rubel ke Kripto, Harga Bitcoin Melonjak
Contoh lainnya, adanya gugatan pada Januari lalu yang melibatkan pesohor Kim Kardashian dan petinju Floyd Mayweather Jr, sebagai bagian dari penipuan yang dilaporkan investor pada token EthereumMax (EMAX).