Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jangan Cuma Ikut Tren untuk Investasi Kripto, Waspadai Praktik 'Pump and Dump'

Walaupun aset kripto ini dipandang sebagai sebuah kesempatan baru untuk berinvestasi, Rhenald Kasali mengatakan kripto penuh ketidakpastian

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
zoom-in Jangan Cuma Ikut Tren untuk Investasi Kripto, Waspadai Praktik 'Pump and Dump'
IST
Ilustrasi : Walaupun aset kripto ini dipandang sebagai sebuah kesempatan baru untuk berinvestasi, Rhenald Kasali mengatakan cryptocurrency atau aset kripto ini penuh dengan ketidakpastian. 

Keduanya dilaporkan setelah ikut mempromosikan token ini. Setelah dipromosikan, aset ini anjlok hingga 98 persen. Token ini juga digunakan sebagai alat pembayaran tiker pertandingan antara Floyd Mayweather Jr melawan Logan Paul.

Apa yang terjadi pada Kim Kardashian dan Floyd Mayweather Jr, membuat media massa di AS mengatakan uangkapan “Celebrities Push Cryptocurrency, But Fans Carry All the Risk”.

Karena banyak pula pelaku kripto yang memanfaatkan popularitas selebritas dan publik figur untuk mendorong fansnya untuk terjun ke dunia kripto. Seperti mantan atlet American Football, Tom Brady bersama istrinya model terenal Gisele Bundchen, menjadi bintang iklan platform pertukaran kripto, FTX.

Hingga yang terbaru, didapuknya aktor papan atas Matt Damon menjadi bintang iklan salah satu toko krpito dari Singapura, Crypto.com.

Jumlah user platform ini awalnya sebanyak 1 juta pengguna, dan berharap menjadi 10 juta pengguna di akhir 2023, namun jumlah pengguna saat ini telah mencapai target tersebut.

Ilustrasi aset kripto
Ilustrasi aset kripto (IST)

Ratu Kripto yang bawa kabur uang Investor

Selain risiko terkena kerugian karena harganya yang sulit ditebak, menurut Rhenald Kasali akademisi dan pebisnis asal Indonesia mengatakan melalui salah satu video yang ia unggah di channel YouTubenya, cryptocurrency atau aset kripto juga marak dengan kasus-kasus penipuan.

BERITA REKOMENDASI

Rhenald Kasali menceritakan salah satu penipuan besar dalam sejarah yang dilakukan Roja Ignatova. Perempuan asal Bulgaria ini dikenal dengan julukannya sebagai Crypto Queen dan berhasil menghilang setelah membawa kabur uang sebesar 15 miliar dolar AS, yang dikumpulkan dalam kurun waktu 3 tahun antara 2014 hingga 2017. Ignatova merupakan pendiri OneCoin, yang ia gadang-gadang sebagai Bitcoin Killer.

Crypto Queen ini melakukan modus penipuan menggunakan sistem money game atau pemasaran berjenjang (MLM) yang bersifat berlapis-lapis dengan skema ponzi, Roja Ignatova dan timnya menciptakan sebuah sistem yang membuat orang-orang mau masuk ke dunia pendidikan. Ignatova dan tim mengeluarkan slogan “Pendidikan Hari ini Menjadi Pemimpin di Hari Esok” untuk menarik perhatian.

Kemudian mereka menawarkan paket pendidikan, yang berisi cara berinvestasi pada aset kripto. Ada lima kategori paket pendidikan tersebut, yang termurah adalah kelas atau kategori Tycoon+ dengan biaya 7.500 poundsterling dan kelas paling mahal adalah kelas Supreme yang dikenakan biaya 188.000 poundsterling.

Ignatova sering melakukan kunjungan ke beberapa negara, seperti Pakistan, Brazil dan India. Dari berbagai kunjungan ini ia berhasil menarik minat para investor, dan setelah terkumpul uang sebesar 15 miliar dolar AS, tiba-tiba Roja Ignatova menghilang.

FBI dan agen polisi lainnya turun tangan untuk mencari Crypto Queen ini. Pada akhirnya Roja Ignatova tidak berhasil ditangkap dan anggota keluarganya yang juga bertindak sebagai pengawal pribadinya, yang ditangkap di salah satu kota di Eropa.


Belajar sebelum berinvestasi pada Cryptocurrency

Walaupun aset kripto ini dipandang sebagai sebuah kesempatan baru untuk berinvestasi, Rhenald Kasali mengatakan cryptocurrency atau aset kripto ini penuh dengan ketidakpastian.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas