Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pentingnya Investor Pahami FOMO Sebelum Berinvestasi Kripto, Pelajari Risikonya

Prof Rhenald menjelaskan, praktik pump and dumb umumnya dilakukan pelaku kejahatan crypto dengan menciptakan Fear of Missing Out atau FOMO

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Pentingnya Investor Pahami FOMO Sebelum Berinvestasi Kripto, Pelajari Risikonya
IST
Ilustrasi aset kripto - Pentingnya Investor Pahami FOMO Sebelum Berinvestasi Kripto, Pelajari Risikonya 

Pedagang aset kripto yang pertama teregulasi Bappebti ini juga menjalin kerjasama dengan layanan pembayaran digital GoPay.

Melalui kemitraan ini, investor yang ingin bertransaksi di Tokocrypto bisa melakukan deposit dana dengan lebih mudah, praktis, dan cepat melalui GoPay.

“Kerjasama ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami menghadirkan pengalaman deposit dana yang lebih praktis bagi investor melalui GoPay,” tukasnya.

Baca juga: FOMO (Fear of Missing Out) Bisa Bikin Stres, Mengapa?




Bisa Bikin Cuan dalam Bisnis

Fear of Missing Out atau FOMO adalah sindrom yang membuat seseorang takut ketinggalan tren yang sedang dibicarakan masyarakat saat ini.

FOMO membuat seseorang selalu ingin up-to-date, bahkan tak jarang bisa membahayakan psikologi dirinya sendiri.

Singkatnya, FOMO adalah sebuah fenomena psikologis di mana kita takut ketinggalan terhadap hal-hal yang sedang populer.

BERITA TERKAIT

Rupanya, FOMO juga bisa kita temui dalam lingkup e-commerce yang dapat memengaruhi interaksi, pemikiran, pendekatan kerja, pengambilan keputusan, dan pembelian, melansir Segmentify.

FOMO sering digunakan sebagai strategi marketing yang dapat menarik orang untuk melakukan pembelian produk kita.

Dengan memanfaatkan 'ketakutan' seseorang terhadap risiko ketinggalan trend, sebagai pengusaha atau pemilik bisnis kita bisa meraih cuan.

Yuk, cari tahu bagaimana FOMO bisa kita terapkan dalam bisnis!

Apa yang dilakukan pemasaran FOMO?

Dalam E-commerce, FOMO digunakan secara aktif karena urgensi dan prospek kehilangan sesuatu memiliki dampak besar dalam membentuk keputusan orang.

Misalnya pembelian impulsif yang dilakukan karena adanya promo besar-besaran atau promo tiap bulan karena seseorang takut kehilangan kesempatan itu.

Bisa juga dengan promosi di mana akan habis pada hari itu juga jika kamu tidak membelinya sekarang.

Nah takut ketinggalan promosi inilah disebut dengan pemasaran FOMO.

Terlebih lagi, kampanye promosi viral membantu menerapkan FOMO di antara konsumen yang membuat orang mempertimbangkan peluang atau membeli produk.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas