Bakal Lepas 40,6 Miliar Saham Seri A, Ada Peran Siapa Saja di Balik IPO Decacorn GoTo?
Ekosistem digital terbesar di Indonesia, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau GoTo masih dalam proses untuk melakukan IPO. Ada peran siapa saja?
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ekosistem digital terbesar di Indonesia, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau GoTo masih dalam proses untuk melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah mendapat persetujuan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Startup decacorn itu memiliki nilai kapitalisasi pasar terbesar ketiga di Asia. serta kelima di dunia sepanjang tahun 2022 yang mencapai Rp 400 triliun.
Dengan nilai kapitalisasi pasar tersebut, GoTo mensejajarkan posisi dengan perusahaan besar lainnya yang sudah lebih dulu tercatat di bursa, seperti Bank Central Asia (BBCA) sebesar Rp 964,13 triliun, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Rp 705,2 triliun, dan Telkom Indonesia (TLKM) Rp 447,7 triliun.
Baca juga: GoTo Alokasikan Rp 310 Miliar Saham Cuma-cuma untuk Mitra Pengemudi
Di sisi lain, ada yang menarik dari IPO GoTo. Selain kerap kali dibandingkan dengan kompetitornya, Bukalapak (BUKA), ternyata ada sederet nama besar yang menjadi “penyokong” terlaksananya IPO perusahaan yang didirikan oleh Nadiem Makarim dan William Tanuwijaya itu.
Mengutip prospektus GoTo, beberapa investor yang memegang andil dalam pendanaan awal antara lain Sequoia Capital India, Pacificse Enterprise, NTH Gemma Inc juga terafiliasi dengan Northstar, Zander Universal, dan NSI Moto Holdings.
Baca juga: Susul GoTo, Ini 3 Perusahaan Lain yang Segera IPO di BEI
Lewat dana awak tersebut, GoTo mampu mengembangkan bisnis baik di tanah air maupun di luar negeri.
Namun tidak hanya itu saja, ada sederet nama besar lain yang ikut berkontribusi mulai Google, JD.com, PayPal, Temasek, Tencent, SoftBank, VISA, Astra Internasional, Telkomsel, Capital Group, KKR, Warburg Pincus, BlackRock, Pacific Century Group, Facebook, Provident, hingga Alibaba Group.
Rencananya GoTo akan melepas 40,6 miliar saham seri A dengan harga yang sudah ditetapkan perusahaan yakni Rp 338 per saham. Adapun dana IPO yang akan masuk ke kantong perusahaan GOTO diperkirakan mencapai Rp 13,7 triliun.
Sejak adanya merger dari kedua perusahaan tersbut pada Mei 2021, bisnis GoTo semakin berkembang. Hal ini lantaran GoTo berpijak pada tiga lini bisnis yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari–hari, seperti layanan transportasi Gojek, e-commerce Tokopedia, serta layanan financial technologi melalui GoTo Financials.
GoTo Tetapkan Harga Saham IPO Sebesar Rp 338
GoTo mendapat persetujuan efektif dari OJK untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di BEI.
Nilai penawaran umum perdana saham dan penjatahan lebih yang ditawarkan kepada investor sebesar Rp 15,8 triliun (1,1 miliar dolar AS), dan harga IPO ditetapkan Rp 338 per saham, yang mencerminkan kapitalisasi pasar diperkirakan mencapai Rp400,3 triliun (28 miliar dolar AS).
GoTo menawarkan sebanyak 46,7 miliar saham baru Seri A, yang merupakan gabungan antara saham baru yang diterbitkan dan saham tresuri (untuk opsi penjatahan lebih).
Masa penawaran umum saham akan berlangsung mulai 1 - 7 April 2022 dan pencatatan di Papan Utama BEI dengan kode saham GOTO dijadwalkan pada 11 April 2022.