Harga Bitcoin Anjlok, Nilainya Merosot ke Bawah 20.000 Dolar AS
Nilai Bitcoin (BTC) pada Minggu (19/6/2022) pagi masih redup di zona merah dengan penurunan 7,12 persen dalam 24 jam terakhir di level 19.016 dolar AS
Editor: Muhammad Zulfikar
Meningkatnya konsumsi listrik imbas dari munculnya lonjakan penambang kripto telah memaksa pemerintah Washington untuk menaikkan tarif pajak sebesar 29 persen bagi para penambang bitcoin.
Kenaikan pajak ini dilakukan untuk menekan kerugian yang mendalam bagi Washington, lantaran selama beberapa tahun terakhir konsumsi listrik di negara bagian Amerika Serikat (AS) itu terus mengalami peningkatan tajam.
News Radio 560 KPQ Douglas Count menyebut total konsumsi listrik penambang bitcoin telah memakan lebih dari 25 persen energi listrik yang disediakan oleh pemerintah Washington.
“Perusahaan pertambangan kripto harus membayar tarif yang lebih tinggi daripada semua pelanggan karena konsumsi listrik mereka jauh lebih tinggi dari tarif standar,” ujar isi UU pajak Washington yang dinamai “Tarif 36”.
Rencana kenaikan pajak untuk para penambang sebenarnya telah lama direncanakan oleh pemerintah Washington, tepatnya pada awal tahun 2022 lalu.
Namun karena Washington perlu mengkaji dan mempersiapkan aturan tersebut, sehingga peraturan pajak baru bisa terlaksana pada awal bulan ini.
Melansir dari Cryptopotato, aktivitas penambangan bitcoin di Washington dari tahun ke tahun semakin mengalami peningkatan, lonjakan penambang yang kian pesat bahkan telah membuat negara bagian AS ini dijuluki sebagai rumah bagi para penambang kripto AS.
Berbagai cara sebelumnya telah dilakukan Washington untuk menekan pertumbuhan para penambang, salah satunya dengan menindak aktivitas penambangan cryptocurrency ilegal seperti yang dilakukan distrik utilitas publik (PUD) Kabupaten Chelan.
Baca juga: Hash Rate Bitcoin Mencapai Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
Namun sayangnya langkah tersebut belum cukup mampu memukul mundur para penambang bitcoin.
Oleh karenanya Washington kembali meluncurkan aturan pajak bagi para penambang, meski aturan tersebut mendapat banyak penolakan dari penambang dan investor kripto. Namun dengan cara ini Washington berharap agar negaranya tak kembali merugi.
Manfaatkan Gas Alam untuk Menambang Bitcoin
Topik mengenai penggunaan bahan bakar fosil dalam penambangan cryptocurrency telah menjadi isu panas di industri kripto.
Namun kemitraan tak terduga antara perusahaan pertambangan Bitcoin asal Amerika Serikat, Crusoe Energy dengan pemerintah Oman, menunjukkan peran kripto dalam mengurangi limbah bahan bakar fosil.
Dilansir dari Cointelegraph, pada Rabu (1/6/2022) Crusoe Energy, perusahaan pertambangan Bitcoin yang menggunakan kembali energi bahan bakar yang terbuang untuk kekuatan komputasi penambangan kripto, memulai pekerjaannya di Oman, negara yang mengekspor 21 persen produksi gasnya.