Terseret Perseteruan Elon Musk VS Twitter, Penemu Botometer Angkat Suara
Twitter sendiri telah menggugat Elon Musk, sebagai upaya untuk memaksa miliarder ini agar menyelesaikan kesepakatan.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
Beberapa akun bot juga diketahui tidak berbahaya dan dalam beberapa kasus malah dikategorikan dapat membantu pengguna Twitter, seperti akun yang men-tweet update seputar cuaca atau perkembangan berita.
Baca juga: Kisah Persahabatan Elon Musk dan Sergey Brin, Kini Disebut Berakhir Gara-gara Isu Perselingkuhan
Dalam kasus lainnya, akun bot atau palsu dioperasikan oleh manusia, sehingga sulit dideteksi dengan sistem otomatis yang dirancang untuk menyingkirkan akun bot.
Tim hukum Musk belum memberikan tanggapan mengenai permintaan komentar atas masalah ini.
Namun dalam jawabannya, Musk mengakui bahwa analisisnya terkendala karena keterbatasan data yang diberikan Twitter dan keterbatasan waktu yang ia miliki untuk mengevaluasi perhitungan akun bot yang dilakukan Twitter sebelumnya.
Kaicheng Yang menambahkan, ada data pribadi pengguna Twitter untuk memudahkan mendeteksi akun bot, seperti alamat IP dan berapa banyak waktu yang dihabiskan pengguna saat menggunakan platform tersebut. Twitter mengklaim telah memberikan data yang cukup kepada Musk.
Namun ada beberapa pihak berpendapat, Twitter ragu-ragu untuk memberikan data tersebut kepada Musk karena dapat melanggar privasi pengguna, apalagi setelah miliarder ini keluar dari kesepakatan dan terlihat mengisyaratkan akan membuat platform serupa Twitter.