Kaleidoskop 2022 : Jajaran Bos Kripto yang Bangkrut, Dulu Dicap Miliarder Kini Hartanya Sisa Nol
Gejolak panas yang menghantam perdagangan kripto selama setahun terakhir mulai muncul setelah musim dingin kripto atau crypto winter.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Runtuhnya kapitalisme pasar kripto tak hanya mendorong sejumlah perusahaan cryptocurrency jatuh ke jurang kebangkrutan, namun juga memicu anjloknya harta kekayaan sejumlah bos kripto termasuk mantan pimpinan FTX, Sam Bankman-Fried.
Gejolak panas yang menghantam perdagangan kripto selama setahun terakhir mulai muncul setelah musim dingin kripto atau crypto winter menerjang jajaran mata uang digital, seperti Bitcoin dan Ethereum. Hingga pasar mata uang kripto kehilangan kapitalisasi lebih dari 2 triliun dolar AS.
Pelemahan ini yang kemudian membuat para CEO perusahaan jual beli kripto dilanda krisis likuiditas dan terperosok ke jurang kebangkrutan. Berikut daftar para pemilik bursa cryptocurrency yang dulu hartanya miliaran dolar namun kini kekayaannya sisal nol.
Baca juga: 2022 Jadi Tahun Sulit, Pelaku Industri Kripto Tetap Yakin Karena Pemerintah Mulai Mendukung
Sam Bankman-Fried
Mantan CEO dari bursa kripto yang berbasis di Bahama, FTX dilaporkan tengah mengalami penyusutan harta kekayaan sebesar 16 miliar dolar AS atau sekitar Rp 249 triliun satuan kurs Rp 15,604 hanya dalam semalam, usai perusahaan kripto milik pria berusia 30 tahun itu dilanda krisis likuiditas.
Di usianya yang masih muda, Sam Bankman sempat dijuluki sebagai crazy rich karena mengantongi harta sebesar 26,5 miliar atau setara Rp 314 triliun, namun imbas crypto winter yang terjadi selama beberapa bulan terakhir harta Sam merosot menjadi 17,2 miliar dolar AS pada September 2022.
Kerugian Sam kian membengkak setelah bursa kripto pimpinannya dinyatakan bangkrut oleh pengadilan AS.
Krisis FTX mulai terjadi setelah perusahaan exchange cryptocurrency ini dilanda penarikan aset oleh investor secara besar – besaran, saking banyaknya investor yang melakukan penarikan massal, membuat perusahaan kripto ini mengalami kekurangan likuiditas.
Kondisi ini bahkan memaksa FTX untuk menggalang pendanaan, sayangnya usaha tersebut tak mendapat respon positif dari para pemilik bursa kripto.
Hingga akhirnya Sam Bankman-Fried mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 di AS, dengan tujuan agar FTX memiliki kesempatan untuk memaksimalkan pemulihan.
Akan tetapi upaya tersebut belum cukup mampu mengembalikan kerugian perusahaan, hingga memaksa CEO Sam Bankman-Fried merelakan harta kekayaannya untuk menutup utang perusahaan.
Do Kwon
Co-founder Terraform Labs Do Kwon mengungkapkan kepada Wall Street Journal bahwa pihaknya telah kehilangan semua harta kekayaan usai ekosistem Terra runtuh di awal tahun ini.