Pertukaran Kripto Coinbase Pangkas 20 Persen Tenaga Kerja dalam Putaran Kedua Gelombang PHK
pertukaran kripto yang berdiri pada 2012 ini akan memangkas 950 karyawan, sebagai bagian dari langkah untuk mengurangi biaya operasional perusahaan
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Pertukaran kripto Coinbase memberhentikan 20 persen tenaga kerjanya dalam gelombang kedua pemutusan hubungan kerja (PHK).
CEO Coinbase Brian Armstrong secara resmi mengumumkan pada hari ini, Selasa (10/1/2023), pertukaran kripto yang berdiri pada 2012 ini akan memangkas 950 karyawan, sebagai bagian dari langkah untuk mengurangi biaya operasional perusahaan sekitar 25 persen di tengah Crypto Winter yang sedang berlangsung.
Sebagai bagian dari pengurangan jumlah karyawan, Coinbase akan menutup beberapa proyek dengan probabilitas kesuksesan yang lebih rendah, kata Armstrong tanpa menyebutkan proyek apa yang akan dihentikan.
Baca juga: Tren PHK di AS Bisa Dorong Penguatan Indeks Saham di Bursa Asia
“Faktanya, saya percaya peristiwa baru-baru ini pada akhirnya akan sangat menguntungkan Coinbase,” kata Armstrong, merujuk pada regulasi kripto yang berkembang dan peluang Coinbase karena kebangkrutan bursa kripto FTX.
“Tetapi akan membutuhkan waktu agar perubahan ini membuahkan hasil, dan kami perlu memastikan bahwa kami memiliki efisiensi operasional yang sesuai untuk mengatasi penurunan di pasar crypto dan menangkap peluang yang mungkin muncul,” tambah CEO Coinbase, seperti yang dikutip dari Cointelegraph.
Pengumuman Coinbase bersamaan dengan pengajuan "formulir 8-K" perusahaan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC), yang menyatakan bahwa laporan keuangan yang diaudit Coinbase untuk tahun 2022 belum tersedia.
Sebagai informasi, 8-K merupakan laporan peristiwa material yang tidak terjadwal atau perubahan di perusahaan yang mungkin penting bagi pemegang saham atau SEC.
Sebagai bagian dari rencana restrukturisasi untuk mengurangi biaya operasionalnya, Coinbase memperkirakan akan menghabiskan sekitar 149 juta dolar AS hingga 163 juta dolar AS, termasuk biaya tunai sebesar 58 juta dolar AS hingga 68 juta dolar AS terkait dengan pesangon karyawan dan tunjangan PHK lainnya.
Coinbase memperkirakan pelaksanaan rencana tersebut akan selesai secara substansial pada kuartal kedua tahun ini, menurut catatan pertukaran kripto tersebut.
PHK terbaru datang beberapa bulan setelah Coinbase memberhentikan 18 persen tenaga kerjanya pada Juni 2022, dengan Armstrong mengutip potensi terjadinya resesi sebagai alasan PHK tersebut.
Baca juga: Banyaknya Korban PHK Bikin Pendapatan Platform Pencari Kerja LinkedIn Melonjak
Pasar cryptocurrency pada tahun lalu merana karena suku bunga yang lebih tinggi dan kekhawatiran akan penurunan ekonomi global yang meningkat membuat harga aset kripto turun, sehingga beberapa perusahaan kripto seperti Voyager Digital, Three Arrows Capital dan Celcius Network mengalami kebangkrutan.
Namun, pukulan yang lebih besar datang sejak keruntuhan FTX. Pemberi pinjaman kripto terkemuka BlockFi menghentikan penarikan dana FTX, karena khawatir dengan masalah yang dihadapi oleh bursa kripto itu.
BlockFi mengajukan kebangkrutan pada 28 November 2022, sekitar dua minggu setelah FTX menyatakan kebangkrutan.
BlockFi juga menggugat pendiri FTX Sam Bankman-Fried untuk saham Robinhood, yang diklaim BlockFi sebagai utang FTX setelah perusahaan perdagangan kripto yang didirikan Bankman-Fried, Alameda Research, gagal membayar 680 juta dolar AS dalam kewajiban pinjaman yang dijaminkan.