Bekas Bos Kripto FTX Nishad Singh Mengaku Lakukan Penipuan dan Pencucian Uang
Mantan direktur teknik FTX Nishad Singh mengaku bersalah atas enam tuduhan konspirasi, termasuk konspirasi penipuan di platform FTX yang kini bangkrut
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Selain itu, jaksa mengatakan Bankman-Fried mengumpulkan setidaknya 1,8 miliar dolar AS dari investor.
Dalam dakwaan terhadap Bankman-Fried yang dibuka minggu lalu, jaksa menuduh lebih dari 300 donasi politik diberikan untuk mencoba mempengaruhi undang-undang dan regulasi industri mata uang kripto.
Sumbangan tersebut diberikan atas nama dua karyawan FTX yang diidentifikasi dalam surat dakwaan sebagai CC-1 dan CC-2.
Berdasarkan pengajuan pemilihan federal dan negara bagian serta sumber yang mengetahui masalah tersebut, CNN melaporkan CC-1 adalah Nishad Singh dan CC-2 adalah Ryan Salame.
Bankman-Fried berkonspirasi untuk menyumbangkan "setidaknya satu juta dolar" kepada Political Action Committee (PAC) yang mendukung seorang kandidat yang mencalonkan diri untuk kursi Kongres Amerika Serikat dan tampaknya berafiliasi dengan masalah pro-LGBTQ, kata dakwaan tersebut.
Seorang konsultan politik yang bekerja untuk Bankman-Fried diduga meminta Singh untuk memberikan kontribusi, dengan mengatakan kepadanya, "Secara umum, Anda menjadi wajah kiri tengah dari pengeluaran kami berarti Anda memberi banyak uang untuk tujuan transaksional."
Dalam contoh lainnya sesaat sebelum pemilihan paruh waktu 2022, seorang karyawan FTX diarahkan untuk mengirim 107 ribu dolar AS dari rekening Bankman-Fried ke Komite Demokrat Negara Bagian New York.
Namun, karyawan itu diminta untuk memperbarui pengiriman tersebut agar menyatakan itu berasal dari CC-1, menurut dakwaan tersebut.
Catatan pemilu negara bagian New York menunjukkan Singh memberikan sumbangan sebesar 107 ribu dolar AS kepada komite itu pada 28 Oktober 2022.