Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei AFTECH AMS 2022/2023, Industri Fintech Masih Punya Potensi Tinggi Tingkatkan Inklusi Keuangan

Pertumbuhan industri fintech Indonesia juga masih memiliki potensi yang tinggi dalam meningkatkan inklusi keuangan.

Editor: Dodi Esvandi
zoom-in Survei AFTECH AMS 2022/2023, Industri Fintech Masih Punya Potensi Tinggi Tingkatkan Inklusi Keuangan
tangkapan layar
Peluncuran AFTECH AMS 2022/2023 digelar pada Kamis (27/7/2023) di JIExpo Convention Center and Theater dalam rangkaian kegiatan Digital Transformation Indonesia Conference and Expo (DTI-CX). 

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengungkapkan tech winter yang melanda dunia dampaknya tidak terlalu dirasakan oleh industri fintech di Indonesia.

Ini karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi dan berkelanjutan.

“Success story Indonesia dalam pertumbuhan ekonomi harus jadi bagian terpenting dari success story fintech. Karena itu OJK berharap tren pertumbuhan fintech Indonesia tetap positif dalam jangka panjang. Apa yang dikenal tech winter di dunia internasional tampaknya dan seharusnya tidak terjadi di Indonesia,” ujar Mahendra.

Mahendra mengungkapkan, agar pertumbuhan fintech berjalan baik, maka harus disertai penerapan good governance, risk and compliance, transparansi, mekanisme audit yang kredibel dan akuntabilitas sebagai perilaku kunci bisnis fintech.

“Kami yakin fintech di Indonesia mampu jadi bagian integral dari pembangunan ekonomi Indonesia. Inovasi dan solusi yang ditawarkan fintech sangat diperlukan Indonesia yang punya pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkelanjutan, demografi yang besar dan stabilitas politik yang baik serta pembangunan sosial serta kesejahteraan yang cepat. AFTECH harus berperan besar untuk memperkuat industri fintech di Indonesia,” lanjutnya.

Baca juga: Fintech Ini Salurkan Hewan Kurban ke Sekolah Kaum Dhuafa

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan ada tiga peran penting AFTECH untuk mendorong digitalisasi sistem keuangan nasional.

“Pertama, partisipasi AFTECH bersama seluruh industri fintech untuk bersama Bank Indonesia melanjutkan implementasi perluasan akseptasi QRIS, termasuk QRIS antarnegara serta akseptasi layanan BI Fast. Kedua, AFTECH punya peranan penting dalam peningkatan literasi digital dan edukasi kepada masyarakat. Ketiga, dukungan AFTECH dalam pengembangan ekonomi keuangan digital yang dilakukan Bank Indonesia, Pemerintah pusat dan daerah termasuk digitalisasi UKM dan elektronifikasi bansos serta moda transportasi daerah,” kata Perry.

Berita Rekomendasi

Perry optimistis AFTECH dapat menjalankan dan meningkatkan peran penting ini sebagai penggerak dan berkontribusi dalam transformasi digital nasional untuk kemajuan negara dan terus berkontribusi membangun negeri demi Indonesia maju.

Ketua Umum AFTECH Pandu Sjahrir mengatakan, di tengah lingkungan bisnis yang diwarnai resesi global, industry fintech berperan penting merespons tantangan-tantangan yang ada.

Dalam konteks ini, kata Pandu, fintech menjadi solusi kunci untuk perusahaan dalam menjaga efisiensi dan efektivitas di tengah tekanan ekonomi.

Terkait fenomena tech winter, Pandu menegaskan perusahaan fintech di Indonesia melihat bahwa fenomena ini dijadikan sebagai momentum untuk melakukan inovasi.

“Beberapa anggota AFTECH yang diwawancarai menyatakan bahwa mereka meluncurkan berbagai inovasi produk dan layanan untuk mempertahankan kinerja perusahaan mereka. Ini menunjukkan industry fintech berkembang ke arah yang positif guna mendorong inklusi finansial mencapai target 90 persen pada 2024 dan memperkuat ekosistemm digital nasional. Kita yakin bahwa industry fintech Indonesia mantap melangkah ke arah keberlanjutan inklusi,” ujar Pandu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas