Teknologi Blockchain Mampu Pangkas Biaya Transaksi Mata Uang Asing
EMGS didukung teknologi blockchain dan yang dapat memangkas biaya transaksi mata uang lokal maupun asing.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnewd.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Startup teknologi finansial D3 Labs meluncurkan Enterprise Muli-currencies Financial System (EMFS) yang didukung oleh Seaseed.
CEO D3 Labs Chung Ying Lai mengatakan perusahaan bekerja sama dengan bank berlisensi untuk menggunakan EMFS.
Dia menjelaskan EMGS didukung teknologi blockchain dan yang dapat memangkas biaya transaksi mata uang lokal maupun asing.
Baca juga: Utamakan Penggunaan Teknologi, Kemenperin Berupaya Dongkrak IKM Tekstil Naik Kelas
Pengurangan biaya tersebut memungkinkan perusahaan mengalokasikan sumber daya secara strategis dan mendorong pertumbuhan dan inovasi.
"Keunggulan produk kami terletak pada penggunaan teknologi blockchain untuk memastikan transaksi yang aman dan transparan,” kqta Yin Lai dalam keterangan, Jumat (4/8/2023).
“Kami juga memungkinkan transaksi langsung dengan mata uang negara-negara di Asia Tenggara, menghilangkan kebutuhan akan perantara tradisional sehingga menghasilkan operasi bisnis yang lebih cepat dan efisien," sambungnya.
EMFS bertujuan menyediakan alternatif yang efisien dengan meminimalkan biaya transfer dalam negeri menjadi gratis.
Selain itu, dapat menghemat biaya transaksi mata uang asing atau FX spot hingga 70 persen.
Sementara Seaseed adalah penyedia platform sistem keuangan multi-mata uang yang memberdayakan bisnis untuk membuka kekuatan transformasi dari aset digital.
D3 Labs mencatat pengurangan biaya langsung dari penggunaan teknologi blockchain untuk berbagai jenis transaksi.
Di antaranya transaksi dalam negeri gratis, ketika penyedia layanan mengenakan biaya hingga 4 persen.
“Kemudian menghemat biaya transaksi mata uang asing hingga 70 persen, yang ditentukan berdasarkan selisih total antara nilai tengah dan biaya terkait serta mengurangi waktu penyelesaian dari dua hari kerja menjadi hampir seketika,” urainya.