Awal September, Harga Bitcoin Turun 4,74 Persen ke 25.977 Dolar AS
Awal September ini harga Bitcoin terpantau turun 4,74 persen dan membuat harganya anjlok di kisaran 25.977 dolar AS.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Memasuki awal September ini harga Bitcoin terpantau turun 4,74 persen dan membuat harganya merosot ke 25.977 dolar AS.
Selain Bitcoin, harga beberapa koin kripto teratas lainnya juga turut mengalami penurunan harga dibawah level rata-rata, seperti Ethereum yang harganya merosot 3,45 persen menjadi 1.644 dolar AS per koin pada Jumat (1/9/2023).
Penurunan serupa juga dialami oleh meme Dogecoin yang amblas 4,36 persen jadi 0,6359 dolar AS.
Diikuti koin Solana yang mengalami sideways sebesar 4,38 persen ke kisaran harga 19.79 dolar AS. Serta harga Polkadot yang terperosok 15,34 persen jadi 24,26 dolar AS per koin.
Sentimen negatif menghantam pasar kripto pada perdagangan hari ini terjadi usai Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menunda perilisan fitur ETF yang diajukan oleh tujuh platform jual beli kripto.
Diantaranya BlackRock, WisdomTree, Invesco Galaxy, Wise Origin, VanEck, Bitwise, dan Valkyrie Digital Aset.
Tak dijelaskan secara spesifik alasan SEC menunda perizinan aplikasi ETF BTC, namun dalam keterangan resminya SEC menegaskan bahwa pihaknya akan segera memberikan keputusan terkait pengajuan ETF Bitcoin spot dalam jangka waktu 45 hari kedepan.
“SEC memiliki waktu tambahan sekitar 45 hari untuk menyetujui atau menolak pengajuan ETF Bitcoin spot dari keenam perusahaan tersebut,” jelas juru bicara SEC dikutip dari Coinmarketcap.
Baca juga: Gegara Elon Musk, Harga Bitcoin Anjlok Jadi 25.000 Dolar AS
Sebagai informasi ETF atau Exchange-traded Fund merupakan sarana investasi, mirip dengan saham, yang bergerak sesuai dengan harga Bitcoin.
Tak seperti aplikasi kripto lainnya, kehadiran ETF Bitcoin memungkinkan investor untuk mendapatkan eksposur ke aset Bitcoin tanpa harus melakukan transaksi jual beli mata uang digital.
ETF juga dapat digunakan sebagai wallet kripto untuk menyimpan aset Bitcoin tanpa harus takut dibobol atau hilang.
Baca juga: Penataan Regulasi oleh Bapebbti Diyakini Bisa Dorong Penetrasi Investasi Kripto
Alasan Ini yang membuat sejumlah bursa kripto berlomba untuk mengadopsi ETF Bitcoin spot, lantaran layanan ini berpotensi besar meningkatkan minat dan kepercayaan investor atas Bitcoin.
Belum diketahui apakah nantinya kehadiran ETF Bitcoin akan mendapatkan lampu hijau dari SEC.
Namun apabila otoritas bursa berjangka asal Amerika ini menolak usulan ETF Bitcoin, perusahaan perdagangan aset kripto QCP Capitals memperkirakan perdagangan bitcoin akan melemah hingga harganya anjlok dikisaran 23.000 dolar AS pada bulan September.