Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasar Tanah Abang Sekarat, Pemerintah Telat Bertindak

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyebut produk dalam negeri tak bisa bersaing dengan produk impor .

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pasar Tanah Abang Sekarat, Pemerintah Telat Bertindak
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Sejumlah pedagang mulai menggelar dagangannya di antara kios-kios 

TRIBUNNEWS.COM -- Sepinya Pasar Tanah Abang menjadi sorotan. Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyebut produk dalam negeri tak bisa bersaing dengan produk impor .

Produk impor terutama buatan China yang dijual lebih murah di platform e-commerce dan social commerce menggerus produk lokal.

Teten menyebut pasar offline seperti Tanah Abang mulai sekarat.

Baca juga: Pemakai Narkoba di Blok G Pasar Tanah Abang, Polisi: Tak Ada Rekaman CCTV dan Aliran Listrik

"Produk UMKM di online enggak bisa bersaing dengan produk impor. 80 persen penjual/seller di online menjual produk impor terutama dari China," kata Teten kepada Kompas.com, Sabtu (18/9/2023).

Ia menyebut pemerintah sedikit terlambat untuk mengatur platform digital seperti e-commerce dan social commerce.

Selain itu, transformasi digital hanya berkembang di sektor perdagangan (e-commerce) di sektor hilir, bukan di sektor produksi.

"Makanya produksi nasional kalah dengan produk dari luar yang lebih murah, karena produksinya lebih efisien dan berkualitas," ujarnya.

BERITA REKOMENDASI

Teten juga mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jajarannya dan pihak swasta soal transformasi digital untuk kemajuan ekonomi nasional.

Namun, kata dia, saat ini belum ada teknologi seperti AI yang diterapkan untuk kemajuan sistem produksi nasional baik di industri manufaktur, agrikultur, agro maritim, dan kesehatan.

"Akibatnya transformasi digital di Indonesia enggak melahirkan ekonomi baru, hanya membunuh ekonomi lama. Kue ekonominya enggak bertambah, tapi faktor pembaginya makin banyak," tuturnya.

Baca juga: Soal Blok G Pasar Tanah Abang Disebut Jadi Tempat Nyabu, Polisi Belum Temukan Bukti

Pengamat Ekonomi Digital Ignatius Untung Surapati menyoroti kondisi Pasar Tanah Abang yang sepi pedagang.

Kondisi serupa, kata dia, tak hanya terjadi di Pasar Tanah Abang saja melainkan di beberapa lokasi seperti ITC Fatmawati, ITC Ambassador dan lainnya.


"Kita enggak cuma ngomong Pasar Tanah Abang, ada sentra ponsel ITC Fatmawati, ITC Ambassador dan macam-macam, itu tidak seramai dulu," kata Untung dalam diskusi bertajuk "Dampak Social Commerce Pada UMKM di Indonesia" di Jakarta Selatan, Jumat (15/9/2023).

BUntung, para pedagang saat ini lebih banyak berpindah untuk berjualan secara online. Perkembangan teknologi yang kian pesat, kata dia, membuat pedagang ikut beralih berjualan online.

Selain itu, menurut dia, kegiatan jual-beli barang melalui marketplace digemari lantaran penjual sudah mencantumkan harga terbaik untuk produk tersebut.

"Pindahnya kemana (pedagang offline)? Pindahnya ke online. Saya tidak membantah kemungkinan pindah ke online. Coba kita cari smartphone ke ITC Fatmawati harganya sekian, lalu kita pasti buka aplikasi liat harganya itu begitu kan," ujarnya.

Lebih lanjut, Untung mengatakan, kemajuan marketplace di Indonesia tak bisa terbantahkan. Karenanya, ia berharap pedagang bisa beradaptasi.

"Memang perkembangan zaman itu terjadi dan suatu saat juga kita kalah makanya harus ikut," ucap dia. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas