Harga Bitcoin Makin Meroket, Satu Koin Tembus 71.000 Dolar AS
Bitcoin mulai mengalami lonjakan reli sekitar hampir 70 persen, mengalahkan pergerakan koin kripto lainnya seperti seperti Ether, Solana.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Harga Bitcoin kembali mengalami reli selama enam hari berturut-turut, hingga harganya berada di level tertinggi sepanjang sejarah yakni naik jadi 71.726 dolar AS atau sekitar Rp1,1 miliar pada perdagangan Senin (11/3/2024).
Lonjakan ini melampaui rekor tertinggi Bitcoin sebelumnya, dimana pada tahun 2021 silam harga Bitcoin hanya sanggup naik dikisaran 69.000 dolar AS per koin.
Melansir dari Bloomberg, pergerakan harga Bitcoin sebenarnya sudah mulai terjadi sejak awal tahun 2024, namun memasuki awal bulan Maret Bitcoin mulai mengalami lonjakan reli sekitar hampir 70 persen, mengalahkan pergerakan koin kripto lainnya seperti seperti Ether, Solana, dan Avalanche.
Salah satu alasan utama mengapa harga Bitcoin melonjak belakangan ini adalah ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan di industri ini akibat peristiwa halving.
Baca juga: Pemerintah UAE Legalkan Warga Berdonasi Pakai Bitcoin Selama Ramadhan Tahun Ini
Kondisi ini juga didukung dengan adanya pengaruh kebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang resmi menerima pendaftaran ETF Bitcoin pada bursa berjangka per 11 Januari 2024.
Serangkaian faktor ini yang menyebabkan kepercayaan investor terhadap aset kripto pulih, hingga harga Bitcoin bisa mencatatkan kenaikan tajam dalam sejarah.
"Bitcoin mengalami peningkatan luar biasa. ETF telah membuka ruang untuk lebih banyak investor ritel," kata Leo Mizuhara, founder dan CEO platform manajemen aset institusi keuangan terdesentralisasi Hashnote.
Bitcoin Bisa Ungguli Harga Emas
Belum diketahui sampai kapan lonjakan harga akan terus dialami Bitcoin, namun Anthony Pompliano dari Pomp Investments memprediksi lonjakan harga Bitcoin yang terus-menerus terjadi kemungkinan besar dapat membuat kapitalisasi pasar Bitcoin melampaui kapitalisasi pasar emas.
“Bitcoin menawarkan peningkatan sepuluh kali lipat dibandingkan emas, menggarisbawahi optimismenya yang kuat terhadap mata uang kripto tersebut,” jelas Anthony.
Tak hanya itu, berkat lonjakan harga Bitcoin di pekan ini nilai valuasi BTC juga sukses bahkan mengungguli valuasi sejumlah perusahaan besar ternama seperti Meta yang hanya memegang valuasi senilai 821,9 miliar dolar AS sementara valuasi perusahaan konglomerat Berkshire Hathaway hanya 776,7 miliar dolar AS, dikutip dari Portal Crypto.
Para analis menilai lonjakan harga Bitcoin dan aset kripto akan terus berlanjut di pertengahan tahun 2024 dengan proyeksi harga tembus 100.000 dolar AS atau sekitar Rp 1,55 miliar per koin.