TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah investor kripto di Indonesia hingga Februari 2024 mencapai 19 juta orang.

Berdasarkan catatan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), jumlah tersebut naik dibandingkan November 202 yang hanya 18,25 juta orang.

CEO Indodax, Oscar Darmawan, mengatakan, jumlah member mereka hingga Februari 2024 melebihi 6,3 juta orang, atau setara 33 persen dari total jumlah investor kripto di Indonesia.

"Hal ini juga menandakan bahwa Indodax adalah market leader di industri ini,” kata Oscar dikutip dari Kontan, Jumat (29/3/2024).

Baca juga: Pemain Industri Aset Kripto Didorong Berkolaborasi Seiring Pengawasan Perdagangan Diserahkan ke OJK

Oscar juga menyoroti pertumbuhan signifikan jumlah investor aset kripto, mencerminkan popularitas investasi kripto di Indonesia.

Tahun 2024 menjadi tahun yang penting bagi industri kripto, dengan momen bersejarah seperti peluncuran ETF Bitcoin Spot, halving Bitcoin, dan altcoin seasons, yang semuanya mendorong minat investasi masyarakat Indonesia di kripto.

Meningkatnya harga Bitcoin menjadi daya tarik utama bagi investor Indodax, dengan pertumbuhan jumlah investor Bitcoin hampir dua kali lipat pada awal 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain Bitcoin, diversifikasi investasi ke koin-koin lain seperti USDT, ETH, PEPE, dan DOGE juga terjadi. Pada awal tahun 2024, lima koin teratas yang diperdagangkan di Indodax adalah USDT, BTC, ETH, PEPE, dan DOGE.

Tren ini menunjukkan kedewasaan pasar kripto di Indonesia, di mana investor semakin memahami pentingnya diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko dan mencari peluang keuntungan yang lebih besar.

Indodax berharap pemerintah menciptakan iklim kondusif bagi aset kripto untuk mencegah investor bertransaksi di luar negeri, yang dapat menyebabkan aliran keluar keuangan dari Indonesia. (Noverius Laoli/Kontan)



Artikel ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Jumlah Investor Kripto di Indonesia Naik Jadi 19 Juta Hingga Februari 2024