Biar Tetap Laku, Jaguar Rilis Bermesin di Bawah 3000 cc di Indonesia
Hingga penghujung 2013 harga jual tiap model JRL belum dinaikkan, namun jika momen terus berlanjut pasti ada penyesuaian.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Grandauto Dinamika (GAD), distributor dan importir merek asal Inggris, Jaguar Land Rover, di Indonesia mengaku masih memantau kondisi melemahnya rupiah terhadap dollar.
Plus, wacana kenaikan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM). Kedua faktor ini kerap dianggap bagai momok buat pemegang merek yang memasok unit lewat jalur impor, pasalnya bisa mempengaruhi strategi penjualan tahun depan.
Soal nilai tukar rupiah, Lisa Wijaya, Wakil Direktur GAD mengatakan, hingga penghujung 2013 harga jual tiap model JRL belum dinaikkan, namun jika momen terus berlanjut pasti ada penyesuaian.
Perihal PPnBM yang menyasar pada mobil impor berkapasitas 3.000 cc ke atas, GAD sudah menyiapkan langkah antisipasi. “Kita sudah menyikapi masalah ini, sudah ada solusinya,” tutur Trifena S. Rahajoe, Marketing Communication Manager GAD, di Jakarta, Minggu (22/12/2013)
Varian
Salah satu jalan keluar yang dibeberkan adalah meluncurkan varian Jaguar dan Land Rover dengan kapasitas mesin di bawah 3.000 cc.
Langkah ini sebenarnya sudah dilakukan lebih dulu buat Jaguar, XJL 3.0 dan XF 2.0, sudah meluncur Juli lalu, kemudian All-New Range Rover Sport bensin V6 3.0 liter dan diesel V6 3.0 liter yang mulai dijual di IIMS 2013.
“Potensi masih besar, kami juga didorong suplai dari prinsipal. Kita sudah paham tipe konsumen, sebenarnya berapa pun harganya pasti dibeli. Pilihan mesin kapasitas besar masih tetap tersedia, hanya saja harga menyesuaikan PPnBM,” tutup Trifena.