Sedan Senilai Rp 9,2 Miliar Disiapkan Untuk Pimpinan Peserta APEC 2014
Selama penyelenggaraan APEC 2014, Pemerintah Tiongkok menyiapkan sekitar 2.000 sedan mewah Hongqi L5 untuk para pimpinan ekonomi APEC
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM- Selama penyelenggaraan APEC 2014, Pemerintah Tiongkok menyiapkan sekitar 2.000 sedan mewah Hongqi L5 untuk para pimpinan ekonomi APEC dan para delegasi.
Hongqi diproduksi dan mulai debutnya sebagai kendaraan kenegaraan Tiongkok sejak 1958, oleh grup China FAW, dimana mantan pemimpin Tiongkok, Mao Zedong sebagai salah satu kepala perusahaan itu.
Hongqi CA770/L5 berkaitan erat dengan Partai Komunis Tiongkok. Kendaraan super mewah itu hanya diproduksi terbatas sebagai kendaraan operasional pejabat kelas atas sejak era 1960-an.
FAW Group memperkenalkan sedan flagship Hongqi L5 di Beijing Auto Show 2014. Sedan premium ini dijuluki sebagai mobil termahal di China karena punya banderol 5 juta yuan atau Rp 9,2 miliar.
Melongok harganya, sedan berjulukan "bendera merah—jika diartikan secara harafiah—bersaing dengan mobil premium lain sekelas Bentley Flying Spur atau Ferrari 458. Bagi para pemimpin Partai Komunis di China, sedan ini cukup digemari. Salah satunya, Wang Zhonghua, pebisnis yang lagi menunggu pesanannya datang ke rumah, tiga bulan mendatang.
Sedan ini dipasarkan dan khusus diciptakan berdasarkan pesanan (custom) untuk para pejabat negara saja. Kini, pada pameran otomotif tebesar di China, sedan ini mulai dipasarkan ke publik umum.
Dijelaskan, bobot Hongqi L5 mencapai 3.174 kg dengan sistem penggerak empat roda (4WD) pintar. Suspensi hydro-pneumatic sama seperti milik Citroen, dan mendapat pasokan tenaga dari mesin aluminium berkapasitas 6,0 liter, V12, yang menghasilkan tenaga 400 HP dan torsi 550 Nm. Transmisi yang digunakan 6-percepatan otomatis dengan kecepatan maksimum 200 kpj.
Mesin yang besar serta bobot yang berat membuat level konsumsi bahan bakar mobil ini lumayan boros, 5 kpl.
China sengaja menciptakan mobil supermewah untuk menandingi merek-merek asing yang dominan mengisi ceruk ini. Dengan mobil ini, China berharap bisa memperbesar rasa nasionalisme warga.