TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA–PT Pertamina Lubricants memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar bisnis pelumas otomotif dan industri di Indonesia dengan merilis produk pelumas terbaru untuk mesin kendaraan berbahan bakar biodiesel, Meditran SX Bio.

Langkah Pertamina Lubricants merilis Meditran SX Bio sangat strategis karena potensi pasar mesin diesel yang menggunakan bahan bakar solar biodiesel akan semakin meluas di Indonesia seiring tekad Pemerintah RI terus menggencarkan pemakaian bahan bakar dari bahan baku terbarukan.

Di acara bedah mengenai teknologi pelumas ini bareng sejumlah jurnalis otomotif di Jakarta, Senin (27/6/2016) disebutkan, Mia Krishna A, Lubricants Product Development PT Pertamina Lubricants menuturkan, dengan pilihan performa level API CH4 dan API CI4 Plus, varian Meditran SX Bio tersedia untuk kendaraan penumpang, kendaraan komersial jenis bus dan truk serta mesin-mesin industri.

"Produk yang diformulasikan khusus untuk mesin berbahan bakar biodiesel khususnya B20 ini dirancang melalui proses research & development yang ketat dan panjang," kata Mia.

Berdasar hasil pengujian pemakaian pelumas ini pada mesin diesel test dengan menggunakan simulasi kontaminasi biodiesel ke dalam pelumas, Meditran SX Bio terbukti mampu memberikan performa yang unggul jika dibandingkan dengan pelumas biasa dalam kemampuannya melindungi mesin saat terjadi kontaminasi biodiesel ke dalam pelumas.

Menurut Mia, kontaminasi biodiesel ke dalam pelumas dapat terjadi akibat adanya blow by gas hasil pembakaran, adanya fraksi FAME yang tidak terbakar atau akibat kerusakan fuel injector.

"Jika menggunakan pelumas biasa, kontaminasi bio diesel tersebut akan membuat pelumas mengental hingga akhirnya tidak bisa bekerja optimal," jelas Mia.

Mia memaparkan latar belakang lahirnya pelumas Meditran SX Bio  keinginan Pertamina Lubricants menangkap peluang pasar pelumas pada mesin diesel yang mulai terbiasa menggunakan bahan bakar solar bio. 

Sebagai negara dengan sumber daya alam yang berlimpah, Indonesia memiliki beragam sumber energi baru dan terbarukan yang harus dimanfaatkan.

Salah satu sumber energi yang harus dioptimalisasi adalah pengelolaan bahan bakar nabati.

Pemerintah Indonesia sebelumnya telah menetapkan level wajib minimal penggunaan bahan bakar nabati yang telah teruang dalam Permen ESDMNo. 32 Tahun 2008 untuk berbagai sektor meliputi industri, komersial, dan transportasi.

"Hadirnya Meditran SX Bio ini wujud nyata Pertamina mendukung program pemerintah sekaligus bukti komitmen kami memberikan produk yang terbaik untuk pelumasan dan perlindungan mesin kendaraan konsumen," ungkap Mia.

Pelumas ini dilepas ke pasar Rp 208 ribu (kemasan 4 liter) dan Rp 53 ribu (kemasan botol satu liter).