Produsen Mobil Listrik Tesla Motors Merger Sepakati dengan Perusahaan Panel Surya SolarCity
SolarCity nantinya tak hanya melayani panel surya untuk atap rumah, tapi juga untuk mobil produksi Tesla
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK- Industri otomotif dunia terus melakukan konsolidasi, mengantisipasi masa depan bisnis yang semakin tidak pasti.
Produsen mobil listrik Tesla Motors Inc dan perusahaan panel surya, SolarCity Corp, dalam waktu dekat mengumumkan kesepakatan penggabungan kedua perusahaan alias merger.
Keputusan itu dikabarkan telah mendapat persetujuan pemegang saham kedua perusahaan.
Merger antara produsen mobil listrik dan pembuat panel tenaga surya merupakan strategi CEO Tesla Elon Musk untuk saling bersinergi.
Saat ini, Tesla memiliki nilai pasar US$ 34,6 miliar. Sedangkan, nilai pasar SolarCity sebesar US$ 2,6 miliar. Jika digabung keduanya memiliki nilai pasar US$ 37,2 miliar.
Musk berpendapat dengan menggabungkan Tesla dan SolarCity akan membuat bisnis yang efektif.
SolarCity nantinya tak hanya melayani panel surya untuk atap rumah, tapi juga untuk mobil produksi Tesla.
Produsen baterai Tesla yakni Gigafactory sebuah pabrik yang terletak di Nevada akan menjadi pusat perusahaan gabungan. Sebelumnya, proses merger antara Tesla dan SolarCity menuai kendala. Pasalnya, Elon Musk yang saat ini berperan sebagai Chief Executive Tesla juga sebagai Chairman di SolarCity. Musk juga pemegang saham terbesar di kedua perusahaan.
Pemegang saham lain kemudian meninjau proses merger. Bahkan mereka membentuk komite khusus untuk membahas tawaran merger ini. Beberapa eksekutif Tesla dan SolarCity yang berkaitan dengan Musk juga telah mengundurkan diri untuk tidak ikut memberi suara dalam pengambilan keputusan merger.
Sumber Reuters menyebut, perjanjian merger yang telah diteken, Minggu (31/7), mencakup beberapa hal. Salah satunya penyediaan go-shop.
Toko ini memungkinkan SolarCity tetap bisa menerima tawaran dari pembeli potensial lain dengan jangka waktu singkat.
Sebelumnya, Tesla memberi penawaran US$ 0,122-US$ 0,131 per saham untuk setiap saham SolarCity. Total pengambilan saham sebesar US$ 2,8 miliar.
Kesepakatan merger SolarCity dan Tesla sejatinya sudah terdengar sejak pekan lalu.
Pemegang saham Tesla pun sepakat menerima keputusan merger pada 21 Juli lalu. Namun usai keputusan tersebut harga saham Tesla anjlok US$ 190 per saham.
Untungnya Jumat (29/7), harga saham Tesla kembali naik ke US$ 234,79 per saham. Saham SolarCity pada akhir pekan lalu ditutup di US$ 26,7.
Reporter: Avanty Nurdiana