Konsumen di Indonesia Rela Habiskan 21 Bulan Income demi Mobil SUV
Pangsa pasar entry SUV ini bahkan naik berlipat ganda dalam tiga tahun terakhir, dari 8 persen pada 2014 menjadi 16 persen di 2016.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menurut studi yang dilakukan JD Power Indonesia Sales Satisfaction Index (SSI) 2016, model entry sport utility vehicle (SUV) di Tanah Air popuralitasnya semakin tinggi.
Bahkan, para pembeli rata-rata menghabiskan 21 bulan pendapatannya untuk membeli mobil entry SUV ini, dan dibandingkan pasar lainnya konsumen hanya menghabiskan 18 bulan pendapatan konsumen.
Untuk pangsa pasar entry SUV ini bahkan naik berlipat ganda dalam tiga tahun terakhir, dari 8 persen pada 2014 menjadi 16 persen di 2016.
Bahkan, konsumen yang membeli model entry SUV ini memiliki tingkat kepuasan paling tinggi dari keseluruhan pasar di Tanah Air, mencapai 774 poin dari skala 1.000 poin.
"Meskipun industri otomotif Indonesia sedang menghadapi saat-saat sulit, sangat menggembirakan bisa melihat entry SUV menantang tren ini dengan volume penjualan yang baik," ujar Kaustav Roy, director J.D. Power, dalam rilis resmi, Senin (3/10).
Studi ini juga menemukan faktor yang mendorong keputusan untuk membeli Entry SUV berhubungan dengan gaya, seperti tipe bodi mobil yang diinginkan 20 persen dan desain dan gaya yang menarik 18 persen.
Pemilik mobil di segmen lain mengatakan prioritas utama mereka untuk membeli didorong oleh faktor biaya, misalnya efisiensi bahan bakar yang baik 21 persen.
Kepuasan pemilik model entry SUV juga terlihat dengan aktifitas yang memuaskan di diler dibandingkan segmen lain.
Seperti demonstrasi saat test drive (35% vs 30%), menerima penjelasan yang lengkap mengenai kendaraan ketika proses pengantaran (85% vs 79%), dan menerima kendaraan di waktu yang dijanjikan (63% vs 59%).
"Pemilik entry SUV tidak hanya menerima harga yang lebih tinggi, tapi juga merasa lebih puas dengan proses pembelian yang memperlihatkan diler juga bisa berkembang di masa sulit, dengan lini produk yang tepat dan proses penjualan yang kuat," pungkas Kaustav Roy