Yamaha Masih Nomor Wahid Sumbang Produk Ekspor
Kinerja ekspor industri sepeda motor di Indonesia masih sangat minim jika dibandingkan dengan kapasitas produksi
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja ekspor industri sepeda motor di Indonesia masih sangat minim jika dibandingkan dengan kapasitas produksi atau pasar domestik.
Jika dihitung dari presentase, jumlahnya tak sampai secuil pasar domestik Indonesia.
Mengacu data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), total ekspor periode Januari-September 2016, hanya 211.614 unit.
Sedangkan jumlah sepeda motor yang terjual di pasar domestik Indonesia, adalah 4,351 juta unit.
Artinya, tidak sampai 5 persen porsi pasar domestik untuk sepeda motor yang dikirim ke luar negeri.
Ketua Umum AISI Gunadi Sindhuwinata, mengatakan, perkembangan industri sepeda motor terus didorong dengan peningkatan ekspor model-model yang diproduksi di Tanah Air.
Sejak 2014 bahkan angka ekspor mengalami peningkatan hingga mendekati 800 persen.
"Peningkatan ekspor menggembirakan. Namun juga perlu dibarengi dengan peningkatan standar mutu. Menteri perindustrian bahkan menargetkan tahun 2019-2020 peningkatan ekspor roda dua harus mendekati 1.000 persen. Ini jadi tantangan ke depannya," ujar Gunadi.
Dari lima merek asing yang terdaftar sebagai anggota AISI, periode sembilan bulan pertama tahun ini, Yamaha merupakan merek dengan kinerja ekspor terbesar, yakni 126.486 unit.
Peringkat kedua ada Honda dengan 42.624 unit, Suzuki 20.984 unit, TVS 15.808 unit, dan Kawasaki 5.712 unit.
Di sisi lain, industri sepeda motor di Indonesia juga mengaku sebagai penyumbang pajak terbesar di Indonesia.
Tahun ini saja, target penjualan ditetapkan 6 juta unit. Dari jumlah ini, sebagian nilainya disumbangkan ke pajak baik pemerintah pusat atau daerah.
"Tahun ini bila sampai target 6 juta unit, perkiraan pendapatan akan mencapai Rp 90 triliun. Dari situ, sebanyak 27 triliun akan diberikan sebagai pajak pada negara," ucap Gunadi.