Bardahl Masuk Lagi di Pasar Pelumas dan Aditif di Indonesia
Business Consultant Bardahl Indonesia Syafrian Effendi mengatakan, pelumas dan aditif Bardahl resmi masuk lagi ke pasar Indonesia pada 2015.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Peta pasar pelumas dan aditif Tanah Air semakin meriah dengan masuknya pemain baru di bisnis pelumas.
Brand pelumas dan aditif asal Amerika Serikat, Bardahl, kini kembali masuk pasar pelumas di Indonesia setelah cukup lama vakum di pasar.
Bardahl masuk dengan dipegang oleh distributor barunya di Indonesia, PT Anugerah Lubricant Indonesia (ALI), yang merupakan kepanjangan tangan dari Bardahl Asia Pacific Ltd Pte yang berbasis di Singapura.
Pelumas dan aditif Bardahl sendiri diproduksi oleh Bardahl Manufacturing Corporation (BMC) yang bermarkas di Seattle, Washington D.C., AS.
Dalam pengenalan ulang pelumas dan aditif Bardahl di Indinesia, di Jakarta, Kamis (17/11/2016), Marcus Goh, dari Bardahl Development Manager Asia Pacific, mengatakan pihaknya melihat ada peluang pasar yang masih sangat besar yang bisa digarap di Indonesia.
"Kami kembali ke Indonesia dengan berbagai produk yang signifikan dan komprehensif untuk memenuhi kebutuhan aditif, pelumas dan pendingin di Indonesia untuk segmen otomotif, industri, dan alat berat," ungkap Marcus Goh.
Business Consultant Bardahl Indonesia Syafrian Effendi mengatakan, pelumas dan aditif Bardahl resmi masuk lagi ke pasar Indonesia pada 2015.
Saat ini pihaknya memasarkan produk-produk Bardahl melalui 12 jaringan agen besarnya di sejumlah kota utama di Tanah Air seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan, Pekanbaru, Palembang dan lain-lain.
"Sampai awal tahun depan, jumlah distributor akan kami tambah menjadi 20," kata Syafrian.
Diakuinya, merk Bardahl terlambat masuk pasar Indonesia. Namun dengan melihat permintaan pasar yang sangat tinggi, dia optimistis masih ada peluang bagi produk-produknya untuk diserap pasar.
"Kami hanya menjual produk pelumas dan aditif dengan mutu terbaik dan harga terbaik dengan dukungan keunggulan dan keunikan produk kami," ujarnya.
"Persaingan pasar pelumas memang sangat ketat di Indonesia tapi dengan keunikan produk pelumas kami, kami optimistis dapat bersaing di pasar pelumas Tanah Air. Kami ke depan akan melakukan edukasi kepada konsumen tentang kelebihan dan keunikan produk-produk pelumas kita," lanjut Syafrian Effendi.
"Kita memiliki produk untuk semua segmen, dari segmen bawah hingga atas, bahkan juga pelumas untuk racing," imbuhnya.
Merk Bardahl diambil dari nama belakang pendiri perusahaan pelumas ini, yakni Ole Bardahl pada 1939 di AS. Perusahaan ini memiliki sejarah panjang di dunia balap melalui produk pelumas dan aditif. Pabrik pengolahan pelumas terdapat di Seattle, AS.
Eric H Fletcher, CEO & Owner Bardahl Asia Pacific mengatakan, Bardahl juga memiliki 7 lisensi fasilitas pencampuran dan pengemasan pelumas dan aditif di Belanda, Italia, Spanyol, Kanada, Singapura, Brasil dan Argentina. Produk pelumas ini beredar di lebih dari 85 negara di Amerika Utara, Uni Eropa, Asia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan, serta Afrika.
Pelumas dan aditif Bardahl dihasilkan dengan bentuk aditif dari molekul C60 atau Carbon 60. Molekul ini berbentuk seperti bola berukuran 1/100 mikron yang dikategorikan sebagai teknologi nano.
Molekul ini bekerja menembus pori-pori mikroskopis dan meresap di permukan logam untuk memberikan perlindungan maksimal pada mesin. Molekul ini juga terbukti leb ih mampu menahan suhu tinggi jika dibandingkan pelumas biasa.
Pelumas dan aditif ini digunakan sebagai OEM (Original Equipment Manufacture) oleh sejumlah brand otomotif seperti BMW, Volvo, Cummins, Daimler, NMMA, Detroit Diesel, dan MAN.