Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Gerai Pertamini Makin Marak, Ini Tanggapan Pertamina

"Kita perlakukan mereka sebagai pedagang eceran biasa. Soal safety dan standar literannya, kami rasa mereka belum terstandar."

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Gerai Pertamini Makin Marak, Ini Tanggapan Pertamina
EKSPLORASI.ID
Gerai Pertamini 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jika Anda sedang bepergian terutama di kawasan pemukiman padat di perkotaan atau ke daerah pedesaan di wilayah Jawa Barat atau Jabodetabek dan Banten, Anda akan menemukan gerai Pertamini, yakni gerai mini yang menjual bahan bakar Pertamina yang menggunakan perlengkapan dispenser dan alat tera.

Gerai semacam ini belakangan makin banyak jumlahnya dan makin mudah ditemukan, termasuk di wilayah DKI Jakarta.

Apakah maraknya gerai Pertamini ini atas 'restu Pertamina?

"Bukan. Mereka bukan bagian dari Pertamina. Mereka bukan bagian dari anak perusahaan Pertamina," kata Yudi Nugraha, Area Manager Communications & Relations Jawa Bagian Barat PT Pertamina (Persero) menjawab pertanyaan Tribunnews di sela acara diskusi ringan di Jakarta, Rabu (5/4/2017).

Mengutip pernyataan sikap manajemen Pertamina pusat terhadap maraknya pendirian Pertamini di berbagai daerah, Yudy menjelaskan, "Secara official Pertamini tidak ada hubungannya dengan Pertamina dan secara hukum mereka sebenarnya tidak boleh memakai brand Pertamina."

"Tapi karena mereka sehari-harinya menjual produk kita, kita berusaha membina. Kita perlakukan mereka sebagai pedagang eceran biasa. Soal safety dan standar literannya, kami rasa mereka belum terstandar," beber Yudy Nugraha.

Dia menambahkan, di internal Pertamina ada pembahasan untuk melihat peluang menjadikan gerai Pertamini sebagai perpanjangan jaringan penjualan bahan bakar Pertamina. "Tapi itu masih dalam pengkajian," katanya.

Berita Rekomendasi

Terhadap perusahaan yang menjual peralatan dispenser bahan bakar untuk gerai Pertamini Yudy mengaku pihaknya juga mengetahui adanya hal tersebut. Antara lain dari media.

"Yang harus mengambil tindakan seharusnya adalah Dinas Perindustrian setempat. KIta di Pertamina todak ada hubungannya dengan mereka," katanya.

Diakui Yudy, keberadaan Pertamini, terutama di wilayah pelosok cukup membantu masyarakat yang membutuhkan pasokan bahan bakar, sementara untuk bepergian ke SPBU Pertamina yang resmi lokasinya relatif jauh.

"Mereka menjual bahan bakar itu sebagai mata pencaharian. Cukup banyak pengecer yang membeli bahan bakar dari kita. Keberadaan mereka cukup membantu konsumen di daerah yang lokasinya cukup jauh dari SPBU resmi Pertamina. Jadi posisi kota saat ini tidak melarang mereka," beber Yudy Nugraha.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas