Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Trik Optimalkan Transmisi Matik AGS di Suzuki Ignis Biar Akselerasi Tokcer

Suzuki Ignis yang salah satu tipenya mengusung sistem transmisi AGS, masih mengundang debat para pemiliknya mengenai cara mengoperasikan

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Trik Optimalkan Transmisi Matik AGS di Suzuki Ignis Biar Akselerasi Tokcer
Tribunnews/JEPRIMA
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) saat memamerkan produk terbarunya Suzuki Ignis pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (28/4/2017). Ignis merupakan SUV bermesin bensin 1.200 CC dengan styling bergaya paduan retro dan urban yang kuat Mobil ini diimpor utuh dari pabrik Suzuki di India. Bentuknya yang minimalis, memiliki kapasitas empat orang dan bagasi yang relatif besar membuat penggunanya nyaman bepergian. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemunculan Suzuki Ignis yang salah satu tipenya mengusung sistem transmisi AGS, masih mengundang debat para pemiliknya mengenai cara mengoperasikan AGS dengan benar.

Sebab, beberapa penggunanya mengeluhkan, perpindahan gigi suka mengalami gejala seperti tersendat. Maklum, sistem transmisi AGS ini ibarat transmisi manual yang dibuat jadi otomatis. 

Makanya, cara mengoperasikannya juga perlu trik khusus agar akselerasi mobil terus ‘ngisi’ terus dan lancar jaya. Triknya sederhana kok, yaitu memperlakukan transmisi sama seperti manual.

Tapi, harus membayangkan ada pedal kopling. 

Untuk awal, Anda harus kenal dulu karakter perpindahan gigi transmisi AGS Suzuki Ignis, biasanya perpindahan ini terjadi di putaran mesin 2.500 – 3.000 rpm ketika tuas ada di posisi ‘D’.

Saat mencapai putaran mesin ini dan naik gigi, mobil akan terasa tersendat, ini karena kopling bekerja.

Untuk menghindari gejala tersendat atau ‘tarik nafas’ ini, bisa diminimalisir adalah dengan mengangkat kaki dari pedal gas atau akselerasi, saat jarum tachometer mencapai 3.000 rpm. 

Berita Rekomendasi

Terutama saat pindah dari gigi 1 ke 2 dan kembali injak gas saat indikator menunjukkan gigi transmisi ada di posisi 2. Anda bisa membayangkan mengangkat kaki dari pedal gas ini sama dengan kaki kiri sedang menginjak pedal kopling.

Untuk perpindahan dari gigi 2 ke 3, cara yang sama masih bisa dilakukan. Sementara dari 3 ke 4 dan 5, tidak perlu lagi. Karena perpindahannya sudah sedikit lebih halus. Kendati memang masih sedikit terasa ‘tarik nafas’ tadi.

Mungkin Anda akan berpikir. “Ah, lebih baik pindah tuas dari D ke M.” Ya, memang mengendalikan sendiri perpindahan gigi lebih menyenangkan dan membuat akselerasi lebih responsif. 

Namun, ternyata gejala tersendat masih ada lho di posisi M alias manual.Nah, trik mencegah gejala tersendat itu, mirip dengan saat posisi tuas transmisi di D.

Bedanya, adalah proses angkat kaki dari pedal gas dilakukan setelah Anda memindahkan tuas transmisi ke (+) atau ke bawah.

Lalu injak kembali saat indikator menunjukkan gigi sudah pindah ke posisi lebih tinggi. Untuk proses turun ke gigi lebih rendah, baik tuas ada di posisi D atau M, proses ini dilakukan secara otomatis. Enaknya lagi, saat posisi tuas ada di posisi M, mobil bisa melakukan engine brake, membantu proses pengereman saat berkendara di turunan agak terjal, menjadi lebih aman.

Memang perlu sedikit waktu untuk melakukan penyesuaian, terutama bagi Anda yang sudah terbiasa mengendarai mobil dengan transmisi otomatis atau CVT, tapi jika sudah terbiasa, membawa mobil bertransmisi AGS juga bisa jadi lebih menyenangkan.  Selamat mencoba ya! 

Sumber: Otomotif Net
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas