Mendata dan Memberi Feedback Armada Pelanggan, United Tractors Dirikan Monitoring Center di Cakung
"Semuanya akan termonitor, posisi kendaraan dan kondisinya. Termasuk driver-nya juga semua kita akan bisa tahu.
Penulis: Choirul Arifin
![Mendata dan Memberi Feedback Armada Pelanggan, United Tractors Dirikan Monitoring Center di Cakung](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/united-tractors_20180307_145526.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT United Tractors Tbk akan melangkah lebih maju lagi di bisnis kendaraan komersialnya di Indonesia dengan menghadirkan teknologi digital untuk melayani pelanggannya di Indonesia, baik di sektor tambang, perkebunan maupun angkutan jalan raya yang selama ini menjadi pengguna truk Scania dan UD Trucks.
Akhir tahun 2018 ini, perusahaan di bawah grup Astra International ini akan mengoperasikan monitoring center di kompleks kantor pusat United Tractors di kawasan Cakung, Jakarta Utara.
Loudy Irwanto Elias, Direktur Marketing United Tractors Tbk dalam perbincangan dengan Tribunnews di sela penyelenggaraan pameran kendaraan komersial Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/3/2018).
Loudy menjelaskan, melaui monitoring center ini United Tractors bisa mudah melakukan pemantauan terhadap semua aktivitas kendaraan komersial barang dan penumpang yang dipasarkannya ke pelanggan.
"Semuanya akan termonitor, posisi kendaraan dan kondisinya. Termasuk driver-nya juga semua kita akan bisa tahu. Siapa mengemudikan dan setiap bulan bisa kita evaluasi," paparnya.
Baca: Isuzu Siapkan Produk untuk Antisipasi Pemberlakuan Euro 4 Mulai 2020
Baca: Daimler Kenalkan Chassis Bus Baru Mesin Depan Mercy OF 1623, Sang Penantang Hino A215
Baca: Datsun Cross Resmi Dipasarkan Mulai Hari Ini
Melalui monitoring center pula pihaknya bisa membuat penjadwalan perawatan berkala atas kendaraan milik pelanggan.
"Jadi, melalui pendirian monitoring center ini UT akan going to technology. Kita akan gunakan teknologi dan akan kita siapkan tahun ini selesai. Fungsinya untuk memonitor semua aktivitas kendaraan pelanggan dan menjadi hub bagi semua informasi yang didapat dari customer serta tindakan yang perlu dilakukan," ungkap Loudy.
Dia menambahkan, data-data yang dikirim pelanggan ke UT seputar kendaraannya saat ini sedang didigitalisasi.
"Data-data itu kita warehousing. Misalnya, untuk kebutuhan dan prediksi kapan jadwal maintenance. Bagus juga untuk persiapan dan antisipasi kebutuhan spare parts dan nantinya data di monitoring center ini bisa diakses pelanggan melalui apps yang akan kita hadirkan," jelas Loudy.
Untuk membangun monitoring center ini UT merekrut sejumlah tenaga ahli termasuk konsultan di bidang digital seperti dari IBM dan Ernst & Young. "Sekarang sudah tahap preliminary. Sampai dengan Februari kemarin sudah 9 inisiatif yang kita jalankan dari total roadmap ke arah digitalisasi ini," kata Loudy.
Targetnya, di akhir 2018, monitoring center ini sudah bisa dioperasikan melayani pelanggan UT.