Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

MAB Siapkan Pabrik di Atas Lahan 10 Hektar di Subang untuk Produksi Bus Listrik

"Jika sudah masuk tahap mass production, kami mampu memproduksi satu sampai tiga unit bus per hari dengan tenaga kerja sebanyak 100 orang lebih."

Editor: Choirul Arifin
zoom-in MAB Siapkan Pabrik di Atas Lahan 10 Hektar di Subang untuk Produksi Bus Listrik
TRIBUNNEWS/CHOIRUL ARIFIN
Bus listrik Mobil Anak Bangsa (MAB) yang diinisiasi Kepala Staf Kepresidenan Jend (Purn) Moeldoko saat disiapkan untuk pameran GIICOMVEC 2018, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta. Foto diambil H-1 pameran, Rabu (28/2/2018). 


Laporan Reporter Kontan, Eldo Christoffel Rafael

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Mobil Anak Bangsa (MAB) akan segera memasarkan bus listrik ke end user di Indonesia, setelah semua proses yang sifatnya administratif dan pengujian oleh regulator selesai dilakukan.

"Bila adminstrasi dan pengujian sudah siap baru bisa kami bisa menjual secara massal," kata Leonard, Presiden Direktur Mobil Anak Bangsa, Kamis (22/3/2018).

Dia mengklaim, mayoritas komponen bus listrik buatan Mobil Anak Bangsa berasal dari dalam negeri. Hanya sejumlah kecil komponen bus yang masih dipenuhi komponen impor, seperti baterai dan motor listrik dari Jepang, serta kaki engsel dari Jerman.

Saat ini, proses produksi bus Mobil Anak Bangsa, mulai dari chassis hingga pemasangan karoseri digelar di lokasi pabrik karoseri New Armada Magelang, Jawa Tengah.

Namun, kata Leonard, perusahaan ini akan membangun sendiri area produksi.

Dia menyatakan, Mobil Anak Bangsa sedang menyiapkan pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat. Luasnya mencapai 10 hektar.

Berita Rekomendasi

Baca: MAB Akan Kembangkan Bus Listrik Prototipe Ketiga, Versi Bus Antar Kota

"Jika sudah masuk tahap mass production, kami mampu memproduksi satu sampai tiga unit bus per hari dengan tenaga kerja sebanyak 100 orang lebih," kata Leonard.

Bus listrik buatan Mobil Anak Bangsa ini akan dibanderol dengan harga Rp 3 miliar sampai Rp 4 miliar per unit. Perusahaan ini tengah menjajaki calon pembeli, misalnya ke operator bus TransJakarta, serta ke PT Angkasa Pura II untuk kendaraan bandara.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas