Lebih Dekat dengan Proses Perakitan Bus di Mercedes-Benz Wanaherang Plant
PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) meluncurkan produk Heavy Duty Truck Axor 2523 R
Penulis: Brian Priambudi
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Brian Priambudi
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) meluncurkan produk Heavy Duty Truck Axor 2523 R di Mercedes-Benz Wanaherang Plant, Senin (21/5/2018).
Disela-sela peluncuran dan test track experience, PT DCVI memberikan kesempatan untuk awak media melihat-lihat bagaimana proses perakitan bus dan truk Mercedes-Benz di Wanaherang Plant yang dipandu oleh Manager End of Line, Alexander Gunadisastra.
Perakitan sebuah bus dan truk Mercedes-Benz dilakukan dalam dua gedung, yang pertama adalah gedung Assembly line dan kedua adalah gedung end of line.
Di gedung Assembly line terbagi menjadi dua yaitu area perakitan dan area logistik atau komponen-komponen sebuah sasis truk atau bus yang akan dirakit.
Di station pertama area perakitan merupakan awal mulanya pemasangan sasis, sasis terdiri dari berbagai komponen digabungkan menjadi satu sebelum berpindah ke station berikutnya.
Di station kedua mekanik mulai memasang kabel-kabel dimulai dari kabel listrik hingga kabel rem angin, Alexander pun menyebutkan dalam 1 unit kendaraan bus membutuhkan banyak macam kabel.
Station ketiga mekanik mulai memasang axle bus dan mesin, axle dipasang dari part-part yang kecil digabung menjadi besar lalu dipasangkan ke sasis.
Station empat mekanik pun memasangkan suspensi bus. Alexander mengatakan sasis bus di posisikan terbalik saat pemasangan suspensi, hal ini untuk memudahkan sang mekanik untuk melakukan proses pemasangan.
Usai dari station lima, sasis bus dikembalikan posisinya seperti semula dan mekanik melakukan pengencangan baut-baut yang telah terpasang di sasis dengan menggunakan teknologi komputer sehingga minim terjadinya kesalahan.
Kemudian di station enam hingga sepuluh hanya tersisa pemasangan komponen pelengkap seperti aki, radiator, air filter, hingga ban.
"Dari logistik atau komponen sampai disini kita lakukan pengecekan komponen, ketika komponen dirakit di cek lagi di setiap station. Sampai akhirnya selesai keluar, di cek lagi namanya audit," ujar Alexander.
Baca: Suku Bunga Naik Bikin Astra Group Pesimistis Penjualan Mobil Bakal Laris Manis
Kemudian kendaraan yang sudah rampung di rakit akan di cek kemampuannya di gedung End of Line, pengecekan tersebut antara lain speedometer test, smoke test, Engine Control Unit test, Headlamp alignment, hingga akhir full inspection.
Adapun untuk test track hingga 100km untuk truk yang akan dilakukan PT DCVI untuk memastikan kendaraannya aman digunakan sebelum akhirnya dijual.
Alexander mengaku untuk kedua gedung perakitan tersebut dapat mengerjakan 10 hingga 15 bus dalam seharinya, namun seringnya banyaknya produksi perharinya mengikuti permintaan tim Marketing PT DCVI.