Bus Listrik Buatan MAB Mulai Dioperasikan di Bandara Soetta
Satu unit bus listrik tanpa emisi tersebut kini mulai diuji coba di Bandara Soekarno-Hatta sejak hari ini, 31 Agustus hingga 7 September 2018.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang akan dilengkapi moda transportasi non emisi berupa bus listrik karya PT Mobil Anak Bangsa (MAB).
Satu unit bus listrik tanpa emisi tersebut kini mulai diuji coba di Bandara Soekarno-Hatta sejak hari ini, 31 Agustus hingga 7 September 2018.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin pun mencoba langsung pengoperasian perdana uji coba bus listrik itu.
Ia menjajal bus tersebut bersama Direktur Teknik dan Operasi Joko Murjatmodjo dan Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Suriawan Wakan serta General Manager Business Development PT MAB Prabowo Kartoleksono.
Awaluddin mengatakan sebelumnya penandatanganan kerja sama antara PT Angkasa Pura II dengan PT MAB mengenai uji coba pengoperasian bus listrik pun sudah dilakukan di JCC Senayan pada Sabtu (3/3/2018) lalu.
"Hari ini secara resmi kita akan memulai untuk proses uji coba bus listrik ini. Jadi kami akan menyebutnya operasi terbatas," ujarnya.
Dalam proses uji coba bus listrik ini, Awaluddin menyebutnya sebagai operasi terbatas. Operasi terbatas yang ia maksud adalah uji cobanya masih dalam tahap perencanaan.
Seperti pembagian jam uji cobanya dibatasi yaitu dalam satu hari. Bus ini bergerak pada pukul 09.00 - 10.00 kemudian dilanjut pukul 12.00 - 13.00 dan 15.00 - 16.00 WIB.
Rencananya, selama proses uji coba, bus ini juga dapat menjadi modal transportasi bagi kontingen Asian Games 2018.
"Kemudian yang berikutnya ini baru satu unit mobil listrik dari PT MAB yang prototipe kedua, jadi PT MAB sedang proses produksi prototipe ketiga," ucapnya.
Baca: Model Jip Daihasu Taft Ternyata Ada Kepanjangannya Lho
Selain itu, operasi terbatas ini juga dalam rangka melengkapi berbagai persyaratan. Seperti sertifikasi, laik jalan dan respon publik agar nanti kedepan setelah uji coba usai bisa dievaluasi.
"Dan juga hal-hal teknis detail lainnya. Kami juga akan berkordinasi dengan pihak-pihak yang kompeten dengan untuk meminta persetujuannya," kata Awaluddin.
Prabowo Kartoleksono menambahkan bahwa bus karya anak bangsa ini didesign untuk 60 orang penumpang yang sangat layak bagi penyandang disabilitas.
"Jadi bus ini didesign untuk 60 orang, 35 orang duduk dan sisanya berdiri. Saat ini kami sudah selesai uji tipe. Namun masih menunggu dari Dishub," ungkap Prabowo.
Bus tersebut dilengkapi berbagai fasilitas yang memadai. Rencananya, charging station untuk mengisi daya bus tersebut berada di sekitar Stasiun Bandara Soekarno-Hatta.
"Charging-nya selama 2,5 jam untuk 250 kilometer. Kecepatannya maksimal 100 km/jam tapi kita batasi 60 km/jam," paparnya.