Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Pelajaran Soal Bahayanya Bahu Jalan dari Kecelakaan Mazda di Tol Tangerang

Kecelakaan bermula saat mobil Mazda berpelat B 900 RED yang dikemudikan Berlyno Julian (19) menabrak truk trailer yang sedang berhenti di bahu tol.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Pelajaran Soal Bahayanya Bahu Jalan dari Kecelakaan Mazda di Tol Tangerang
Satlantas Polres Metro Tangerang
Mobil Mazda berwarna merah berpelatnomor B 900 RED yang dikemudikan oleh Berlyno Julian 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Kecelakaan lalu lintas yang dipicu pelanggaran peruntukan bahu jalan terjadi di jalan Tol Jakarta-Bitung Tangerang Km 21.200 A, Jumat (14/9/2018).

Kecelakaan bermula saat mobil Mazda berpelat B 900 RED yang dikemudikan Berlyno Julian (19) menabrak truk trailer yang sedang berhenti di bahu tol.

Menurut keterangan polisi, truk berpelat B 9642 UEH yang dikemudikan oleh Andi Irawan (33) sedang berhenti mengganti ban yang kempes di bahu jalan.

Selang beberapa menit kemudian, Mazda yang dikemudikan Berlyno melaju dengan kecepatan tinggi menggunakan bahu jalan.

"Pengemudi Mazda tidak bisa mengendalikan laju kendaraan dan menabrak bagian belakang truk sehingga membuatnya berguling terbalik," kata Kanit Lantas Polres Metro Tangerang AKP Isa Ansori dalam keterangan tertulisnya, Jumat siang.

Bahu jalan tol sebenarnya disediakan untuk kondisi tertentu, seperti lajur ambulans dan mobil pemadam kebakaran yang sedang bertugas.

Selain itu bahu jalan tol bisa digunakan untuk tempat berhenti pengendara yang mengalami situasi darurat, seperti mogok ataupun masalah lain yang mengharuskannya menghentikan kendaraannya.

Berita Rekomendasi

Namun fungsi ideal bahu jalan tol tersebut dianggap belum terjadi di Indonesia dipicu tingginya pelanggaran lalu lintas.

Baca: Viral, 4 Anggota Polisi Hentikan Iring-iringan Presiden demi Utamakan Ambulans yang Bawa Pasien

Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, bahu jalan tol sering dipakai untuk menyalip kendaraan lain.

Kondisi ini yang membuat bahu jalan tol bukanlah tempat yang aman untuk berhenti.

Karena itu, Jusri menyarankan pengguna kendaraan untuk sebisa mungkin mencari rest area dan menghindari berhenti di bahu jalan tol.

Apabila mobil mengalami kerusakan, Jusri menyarankan pengemudi meminta bantuan jasa derek.

 "Kalaupun dalam kondisi darurat yang tidak memungkinkan keluar tol, sebaiknya letakan segitiga pengaman atau benda lain yang bisa menjadi penanda keberadaan kendaraan yang rusak. Tempatkan 30-50 meter dari lokasi rusaknya kendaraan. Selain itu, jangan lupa menyalakan lampu hazard," kata Jusri

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kecelakaan di Tol Tangerang Bukti Tidak Amannya Bahu Jalan Tol".

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas