BPS: Penjualan Mobil Ambles 89,85 Persen, Motor Anjlok 80,06 Persen
Penjualan sepeda motor di Indonesia secara wholesale pada kuartal II 2020 mencapai 313.625 unit.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, produksi mobil pada kuartal II 2020 (April-Juli) turun drastis, hanya mencapai 41.520 unit atau turun 87,34 persen dibanding kuartal sebelumnya (quartal to quartal/qtq).
Selain itu, produksi motor juga turun sebesar 85,02 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, dari sisi penjualan mobil secara wholesale atau penjualan sampai tingkat dealer pada kuartal II 2020 mencapai 24.042 unit atau turun sebesar 89,85 persen qtq.
"Penjualan mobil juga turun sebesar 89,44 persen yoy," ujarnya, Rabu (5/8/2020).
Disisi lain, Suhariyanto menyampaikan, penjualan sepeda motor secara wholesale pada kuartal II 2020 mencapai 313.625 unit.
Baca: Semester I, Pembiayaan Baru Sektor Otomotif Adira Finance Anjlok 47 Persen
"Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 80,06 persen secara qtq dan 79,70 persen yoy," ujarnya.
Tertekan Sampai 2022
Sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia ( Gaikindo) seperti dikutip Kompas,com, memprediksi pertumbuhan penjualan mobil di dalam negeri baru bisa kembali pulih dua sampai tiga tahun mendatang.
Baca: Penjualan Kendaraan Dunia Merosot Akibat Perlambatan Ekonomi
Kondisi ini dijelaskan Ketua III Gaikindo Rizwan Alamsjah, dalam diskusi virtual, Kamis (14/5/2020). Pasalnya, akan ada penyesuaian pasar dengan kondisi ekonomi usai pandemi virus corona alias Covid-19 berakhir.
Artinya, kondisi pasar kendaraan bermotor roda empat hingga 2022 akan mengalami penurunan dibanding pencapaian di tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 1 juta unit.
"Realistisnya, penjualan mobil akan kembali di atas 1 juta unit per tahun 2-3 tahun mendatang. Ini berdasarkan pengalaman pada 1998 lalu, di mana Indonesia mengalami krisis," kata Rizwan.
"Jadi, prediksi kami penjualan di 2020 akan turun mendekati 50 persen. Kemudian tahun depan, masih di bawah 1 juta unit tapi sudah mendekati. Tahun depannya lagi baru mulai kembali normal," kata dia.
Pada kesempatan sama, Rizwan juga mengaku tidak puas dengan pencapaian penjualan mobil pada periode April yang anjlok mendekati level 90 persen dibanding bulan sebelumnya.
"Kami telah melakukan revisi target usai pandemi virus corona dari 1,05 juta unit menjadi 600.000 unit."
"Perhitungannya, pada kuartal pertama bisa mencapai 250.000 unit, kemudian April-Mei-Juni-Juli itu 100.000 unit, sisanya di Agustus-Desember," kata mantan petinggi Mitsubishi Indonesia ini.