Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Bisnis Karoseri Ikut Terpukul Corona, Delima Jaya Revisi Target Penjualan

Winston Wiyanta menjelaskan, pandemi virus corona memang berdampak cukup besar ke industri karoseri.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Bisnis Karoseri Ikut Terpukul Corona, Delima Jaya Revisi Target Penjualan
AUTO BILD INDONESIA
Interior caravan motorhome kreasi Karoseri Delima Jaya, Bogor. 

Laporan Reporter Kontan, Arfyana Citra Rahayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Industri karoseri terpukul cukup telak akibat pandemi virus corona (Covid-19). Hal tersebut juga terjadi pada Delimajaya Group, yang akhirnya memprediksi ada penurunan penjualan hingga 20% secara year on year (yoy) di semester II-2020. 

Managing Director Delimajaya Group Winston Wiyanta menjelaskan, pandemi virus corona memang berdampak cukup besar ke industri karoseri.

"Hal ini disebabkan karena order didapat dari sektor transportasi yang cukup tertekan akibat kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Ditambah pula sektor pariwisata yang tidak berjalan kena imbas Corona," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (21/8/2020).

Alhasil, pembelian kendaraan dari perusahaan swasta berkurang karena mereka cenderung mengamankan arus kas untuk bertahan di tengah pandemi ini.

Selain itu, perusahaan swasta juga banyak melakukan streamlining biaya dan right sizing perusahaan. 

Adapun dari sektor pemerintahan, Winston bilang, pemerintah daerah (pemda) maupun pemerintah pusat menunda dan mengalihkan belanja anggaran (APBN dan  APBD) ke penanganan Covid-19. 

Berita Rekomendasi

Winston menjelaskan, di sepanjang paruh pertama saja, permintaan karoseri ke Delimajaya turun 7%-8% secara yoy.  

Winston mengungkapkan, masuk ke paruh kedua, sudah mulai ada permintaan dari perusahaan swasta. Namun, masih lebih sedikit dibandingkan semester I 2020. Adapun dari segmen pemerintah dinilai Winston masih ada harapan untuk pelaksanaan pengadaan, meski belum pasti. 

"Tantangan terbesar akan dirasakan pada semester II 2020. Pada periode Juli-Desember 2020 kami antisipasi ada penurunan 15%-20% dibandingkan periode yang sama di 2019," tegas Winston. 

 
Di semester II 2020 komposisi penjualan Delimajaya Group akan berubah. Winston mengatakan di semester I 2020 komposisi penjualan masih 60% dari pemerintah dan 40% swasta.

Namun di periode Juli-Desember 2020 ini diproyeksikan akan bergeser menjadi 55% swasta dan 45% pemerintah. 

Baca: DFSK Super Cab Karoseri Ambulance Mulai Resmi Dipasarkan

Sejalan dengan turunnya permintaan tentu produksinya juga melandai.

Winston memerinci kapasitas produksi untuk seluruh line up produk Delimajaya Group dalam keadaan normal sebanyak 2.000 unit/tahun.

Baca: Karoseri Adi Putro Serahkan 4 Unit Jetbus 3+ Voyager ke PO Siliwangi Antar Nusa

Setelah kena imbas virus corona, Winston mengatakan produksi Delimajaya Group diprediksi hanya sekitar  1.400-1.500 sampai dengan akhir tahun 2020. 

Dalam menjaga kelangsungan bisnis di tengah pandemi virus corona, Winston mengatakan, Delimajaya Group telah menyiapkan strategi yakni dengan terus berusaha untuk menjaga dan menggali potensi di tengah pandemi. 

Sebagai informasi, Delimajaya Group membanderol harga karoseri cukup beragam. Di mana, untuk karoseri bus besar (maxi bus, double decker, high decker) sekitar Rp 300 juta - Rp 585 juta tergantung spesifikasi teknis.

Kemudian untuk medium bus sekitar Rp 200 juta - Rp 385 juta tergantung spesifikasi teknis. Dan untuk mini bus sekitar Rp 100 juta - Rp 185 juta.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas