Pengalaman Ketua IMI Bambang Soesatyo Gunakan Mobil Listrik, Lebih Praktis dan Irit
Kendaraan elektrik ini membuat kita lebih hemat, karena tidak mengeluarkan uang untuk beli bensin harian, biaya ganti oli serta tune up per bulan.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Choirul Arifin
![Pengalaman Ketua IMI Bambang Soesatyo Gunakan Mobil Listrik, Lebih Praktis dan Irit](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/hyundai-ioniq10.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengajak para pengguna kendaraan konvensional beralih ke kendaraan elektrik.
Menurutnya, dengan mengganti kendaraan konvensional berbahan bakar minyak ke kendaraan elektrik dapat memberikan benefit tinggi di banyak hal.
"Kendaraan elektrik ini membuat kita lebih hemat, karena tidak mengeluarkan uang untuk beli bensin harian, biaya ganti oli serta tune up per bulan," kata Bambang dalam wawancara bersama Tribunnews, Minggu (21/2/2021).
Bambang juga menjelaskan, kendaran elektrik sama sekali tidak membutuhkan perawatan untuk bagian dinamo atau motor listriknya, tidak seperti kendaraan konvensional.
"Perawatan yang masih diperlukan hanya mengganti ban kalau sudah tipis, kampas rem yang sudah habis dan mengisi freon AC, itu yang tetap harus dilakukan," kata Bambang.
Baca juga: Hyundai Pamer Interior Ioniq 5 Jelang Launching Global 23 Februari
Bambang juga mengungkapkan, kelebihan kendaraan listrik lainnya adalah tidak bersuara, lebih halus dan nyaman.
Saat ini, IMI mengoperasikan mobil listrik Hyundai Ioniq sebagai kendaraan operasional. Mobil ini tidak membutuhkan kapasitas daya listrik yang besar di rumah untuk sumber setrum isi ulang daya ke baterainya.
Baca juga: Tesla Pilih India untuk Membangun Pabrik Mobil Listriknya
"Hyundai Ioniq ini colokan atau steker untuk charger-nya sudah disesuaikan dengan kebutuhan rumahan. Daya charger Hyundai Ioniq ini sama seperti menggunakan microwave, jadi irit," ujar Bambang.
Daya tempuh Hyundai Ioniq ini, lanjut Bambang, mampu melaju hingga 325 Kilometer dalam keadaan baterai terisi penuh, dan mampu dipacu hingga kecepatan 140 kilometer per jam.
"Pakai mobil ini tentunya saja irit banget, saya saja melakukan charger seminggu sekali dan itu biayanya hanya Rp 3.000 untuk sekali pengisian. Jadi satu bulan empat kali charger, tinggal dihitung. Hemat dan irit," kata Bambang.
![Hyundai Ioniq11](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/hyundai-ioniq11.jpg)
Bambang juga mengungkapkan, charger Hyundai Ioniq bisa dibawa kemana-mana sehingga bila dalam kondisi darurat bisa melakukan pengisian daya dimanapun, karena steker charger yang sudah disesuaikan dan daya listrik rendah.
Usia Baterai 5 Tahun
Dia juga mengungkapkan, bahwa Hyundai Ioniq masa umur baterainya adalah lima tahun. Jadi pengeluaran untuk biaya penggantian baterai hanya lima tahun sekali, dan ini Hyundai Ioniq bergaransi baterai lima tahun.
Sebagai informasi Hyundai Ioniq dibanderol dengan harga mulai dari Rp 624,8 juta. Hyundai Ioniq menggunakan motor listrik bermagnet permanen dan berefisiensi tinggi sebesar 100 kW, yang dipasok oleh baterai lithium ion 38,3 kWh.
Motor Hyundai Ioniq dapat menghasilkan torsi 295 Nm yang didistribusikan ke roda depan, dan ber akselerasi 0-100 m dalam 9,9 detik.