Industri Otomotif Respon Positif Insentif PPnBM Kendaraan
Para pelaku industri otomotif menyambut baik kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan roda empat oleh pemerintah
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pelaku industri otomotif menyambut baik kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan roda empat oleh pemerintah.
Mereka berharap upaya tersebut mampu memberikan stimulus positif bagi pasar otomotif Tanah Air dan manufaktur otomotif lokal di tengah pandemi Covid-19.
Vice President Toyota Astra Motor, Henry Tanoto mengatakan kebijakan ini membuat para pelaku industri lebih percaya diri menaikkan penjualan dari model-model yang mendapatkan insentif.
Usai diumumkannya kebijakan relaksasi PPnBM oleh pemerintah, TAM melihat respons positif dari masyarakat.
"Tentunya kami akan mendukung dan berupaya berkontribusi pada target pemerintah untuk peningkatan penjualan hingga 82.000 unit," terang Henry dalam rilis Kementerian Perindustrian, Jumat (5/3/2021).
Baca juga: Kemenperin: Insentif Diskon PPnBM untuk 21 Mobil untuk Gairahkan Industri Otomotif
Bussiness Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy menilai dampak diumumkannya kebijakan PPnBM untuk kendaraan langsung dirasakan pelaku industri.
Baca juga: PPnBM Jadi Nol Persen, Ekonom: Ngapain Beli Mobil Kalau Jarang Pergi saat Pandemi?
Misalnya terjadi peningkatan permintaan hingga 50 persen dibandingkan bulan lalu pada periode yang sama. "Kami menargetkan mampu mempertahankan market share sebesar 14 persen," ungkap Billy.
HPM juga sangat mengapresiasi kebijakan seperti ini, karena bisa memajukan perekonomian melalui industri otomotif.
"Ini juga menjadi tantangan bagi industri untuk mampu memenuhi permintaan konsumen yang meningkat. Jadi kami terus memonitor supaya suplai produk kendaraan bisa mengikuti permintaan," imbuh Billy.
Kementerian Perindustrian berharap relaksasi PPnBM dapat mendorong kebangkitan industri otomotif nasional yang ditandai dengan peningkatan signifikan utilisasi produksi.
"Kami dari pemerintah menginginkan program ini dapat berjalan baik, tepat sasaran dan sesuai target," tutur Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.