100 Persen Produk Otomotif di Indonesia Berasal dari Impor? Gaikindo: Mungkin Sekali
tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti, produk otomotif yang beredar di Indonesia adalah 100 persen hasil dari produk impor.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan, tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti, produk otomotif yang beredar di Indonesia adalah 100 persen hasil dari produk impor.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengungkapkan, hal tersebut bisa saja terjadi apabila industri otomotif terus mengalami penurunan dan mati, imbas permintaan dalam negeri yang tak kunjung bergairah.
Menurutnya, bila permintaan pasar dalam negeri terus mengalami penurunan, maka para pemain di industri otomotif bakal angkat kaki dari Indonesia.
Baca juga: Relaksasi PPnBM 2.500 CC Berlaku April, Ini Deretan Mobil yang Bakal Masuk Kriteria
Sehingga, pemain industri otomotif tersebut akan lebih memilih membangun pabrik di negara lain, yang memiliki permintaan pasar lebih besar dibandingkan Indonesia.
"Apabila industri otomotif mati dan kita 100 persen impor. Apakah itu mungkin? Mungkin sekali," jelas Yohannes dalam acara diskusi secara virtual, Sabtu (27/3/2021).
"Karena permintaan di Indonesia sedikit, mereka (pemain industri otomotif) akan memilih negara lain untuk membangun pabriknya. Dan kebutuhan market di Indonesia akan dipenuhi dari pabrik tersebut," lanjutnya.
Baca juga: Berlaku 1 April 2021, Innova dan Fortuner Dapat Perluasan Relaksasi PPnBM hingga 2.500 CC
Ketakutan akan impor tersebut kian bertambah, lantaran para pesaing Indonesia khususnya di Asia Tenggara juga semakin kompetitif.
Seperti Vietnam, lanjut Yohannes, industri otomotif di negara tersebut kian melaju kencang. Hal ini dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan pemerintahan setempat yang mendukung para pengusaha.
Tak hanya itu, para buruh di Vietnam dinilai cukup produktif dan juga kompetitif.
Yohannes kembali mengatakan, itu saja baru Vietnam. Belum lagi ditambah dengan para pesaing lain seperti Thailand, Malaysia, dan Filipina.
"Anda jangan lengah, yang namanya Vietnam itu luar biasa. Itu negara baru membangun 10 tahun terakhir, tapi industri otomotifnya luar biasa majunya," jelasnya.
"Kalau Vietnam ekspor ke Indonesia, Thailand ekspor, Malaysia ekspor. Selesai lah kita. Belum lagi dari India, Korea Selatan, dan China ikutan ekspor," ucap Yohannes.
Maka dari itu, industri otomotif merasa sangat terbantu oleh keputusan pemerintah untuk memberikan relaksasi PPnBM, bagi kendaraan bermotor terutama yang dibuat di Indonesia dengan kriteria yang ditentukan oleh pemerintah.
"Saat ini Industri otomotif menghasilkan devisa, menghasilkan pendapatan yang luar biasa besarnya untuk negara. Jadi Industri otomotif itu sangat vital," pungkas Yohannes.