Ford Pangkas Produksi, Nissan Merugi Akibat Krisis Pasokan Chip Semikonduktor
Krisis chip semikonduktor di industri otomotif global membuat banyak produsen mulai putar otak mengantisipasi kelangkaan denga mengurangi produksi.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Hyundai mengklaim kekurangan chip semikonduktor tidak mempengaruhi perusahaan mobil asal Korea itu secara signifikan, seperti produsen lain.
"Itu tidak memiliki dampak yang sama pada kami yang telah saya baca di pembuat mobil lain. Ada beberapa pengurangan kapasitas, tetapi kami yakin kami dapat mempertahankan volume kami."
"Kami mendapatkan keuntungan dari hubungan yang sangat baik dengan semua pemasok kami, oleh karena itu, pengaruh kami berkurang," tutur CEO Hyundai Eropa Michael Cole.
Hyundai juga mengklaim bahwa pihaknya masih memiliki stok yang cukup bagus untuk dua bulan ke depan.
6. Mercedes-Benz
Perusahaan induk Mercedes-Benz, Daimler, membukukan peningkatan penjualan 13 persen year-on-year pada kuartal pertama 2021.
Namun perusahaan juga mencatat dampak dari krisis semikonduktor.
"Daimler mengantisipasi bahwa kekurangan ini dapat berdampak lebih jauh pada penjualan pada kuartal kedua. Kami mengharapkan pemulihan pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini," ungkap Perwakilan Mercedes.
Perusahaan telah mengurangi jam kerja untuk 18.500 staf di Jerman sejalan dengan penurunan kapasitas produksi, karena kekurangan suku cadang, mulai dari 23 April.
Pengurangan kapasitas produksi ini berpengaruh pada model C-Class, EQC dan GLC.
7. Mini
Produksi BMW sebagian besar tidak tersentuh oleh krisis sejauh ini, tetapi seperti pabrikan lain, mereka terpaksa menutup jalur produksi Mini di Oxford dalam waktu singkat karena pasokan semikonduktor mengering.