Xpander Nggak Bisa Nanjak di Sitinjau Lauik? Ahli: Pengemudi Perlu Tahu Kelebihan Mobilnya
Banyak netizen yang berkomentar bahwa sistem penggerak roda depan atau front-wheel drive (FWD) menjadi faktor utama Xpander tak bisa nanjak.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan viral video rekaman yang memperlihatkan sebuah Mitsubishi Xpander hitam tampak kesulitan melewati tanjakan ekstrem di Sitinjau Lauik di Sumatera Barat.
Video tersebut beredar dari akun YouTube Sitinjau Lauik Truck Video dan memperlihatkan ban depan Xpander tersebut kehilangan traksi, sementara permukaan jalan dalam kondisi licin.
Dari video tersebut, banyak netizen yang berkomentar bahwa sistem penggerak roda depan atau front-wheel drive (FWD) menjadi faktor utama Xpander tak bisa nanjak.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Rifat Drive Labs Rifat Sungkar menjelaskan, pemahaman pengemudi mobil terhadap kondisi jalan yang akan dilalui berperan penting dalam berkendara.
Begitu juga kemampuan pengemudi dalam memahami kelebihan dan kekurangan mobil yang mereka kendarai, termasuk skill berkendara mereka.
"Sudut yang terdalam di belokan itu adalah sudut yang tekukannya paling dalam. Sudut yang tekukannya paling tajam otomatis akan membuat mobil lebih susah naik dibanding sudut yang paling luar," kata Rifat.
Baca juga: Daftar Harga Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross dengan Insentif PPnBM 25 Persen
"Makanya truk-truk yang melewati belokan itu tidak ada yang ngambil bagian yang dalam. Jadi sebetulnya bukan karena enggak bisa nanjak," jelasnya.
Senada dengan Rifat, founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengatakan mobil awalnya telah bergerak secara sempurna.
Baca juga: Bedah Fitur Canggih ASA dan D-CVT di Daihatsu Rocky
"Secara keseluruhan kalau mobilnya sudah bergerak, sudah ada motion (ada momentum bergerak sebelum tanjakan) sebenarnya nggak ada masalah depan atau belakang," ungkap Jusri.
Baca juga: Hyundai Andalan dan Tokocrypto Gelar Kampanye Bersama #1Drive1TKO
Menurut Jusri, kemampuan mobil FWD dan RWD di tanjakan banyak variabelnya. Di antaranya kondisi kendaraan, kondisi jalan apakah sedang licin, hingga kemampuan pengemudinya.
"Kalau semuanya tidak ideal, termasuk pengemudi yang gampang panik hingga traksi kurang seperti jalan licin, maka kondisi ini (penggerak) belakang akan menguntungkan," kata Jusri.
Baca juga: Kenali Jenis-Jenis Helm dan Kegunaannnya, dari Full Face Sampai untuk Medan Offroad
Namun, jika semua ideal, tanjakan curam, ban ideal, pengemudinya juga tahu semua, tidak akan ada masalah dengan penggerak depan, perbedaannya tidak signifikan.
"Apalagi kalau traffic-nya tidak macet, nggak ada masalah. Yang paling penting adalah metode step-stepnya itu. Kalau step-step-nya bisa tinggal adjusment, tinggal penyesuaian," imbuhnya.