Mild Hybrid Paling Cocok untuk Kendaraan Elektrifikasi di Indonesia, Suzuki: BBM 15% Lebih Irit
Kendaraan dengan teknologi Mild Hybrid paling cocok dikembangkan di Indonesia untuk menjawab tren kendaraan elektrifikasi di Indonesia.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Suzuki Indonesia menegaskan, kendaraan dengan teknologi Mild Hybrid paling cocok dikembangkan di Indonesia untuk menjawab tren kendaraan elektrifikasi di Indonesia.
Alasannya, teknologi ini merupakan teknologi kendaraan elekrifikasi yang lebih murah karena hanya membutuhkan 5 sel baterai dan membuat kendaraan lebih efisien konsumsi bahan bakar di tengah masih mahalnya harga kendaraan elektrifikasi di Indonesia saat ini.
Mahardian Ismadi Brata - Asst To Design Development, Engineering Administration & Homologation Dept. Head PT. Suzuki Indomobil Motor mengatakan, teknologi Mild Hybrid merupakan teknologi hasil inovasi Suzuki yang disebut SHVS (Smart Hybrid Vehicle by Suzuki).
"Teknologi ISG dapat menghemat BBM hingga 15 persen daripada mesin biasa," ungkap Mahardian di acara diskusi membedah Green Technology Suzuki di hari ketujuh pameran otomotif GIIAS 2021, Rabu (17/11/2021).
SHVS dibangun dengan kombinasi perangkat ISG atau Integrated Starter Generator serta Lithium-Ion Battery.
"Kombinasi kedua perangkat ini membuat pengalaman berkendara menjadi jauh lebih baik, kinerja bahan bakar yang efisien, ringan, dan compact, sehingga sistem SHVS ini ideal untuk compact car. Teknologi seperti ini dikenal juga sebagai Mild Hybrid," ujar Mahardian.
Baca juga: Pembebasan PPnBM Bikin Penjualan Suzuki Melesat di Januari-Oktober 2021
Mahardian menjelaskan, Suzuki menghadirkan sistem ini berdasarkan hasil riset panjang yang sesuai dengan kebutuhan dan output yang diinginkan masyarakat.
Bisa Diaplikasikan di Model Apa Saja
Mahardian menambahkan, teknologi Mild Hybrid bisa diaplikasikan pada semua model kendaraan Suzuki yang dipasarkan di Indonesia dan di pasar global.
"Kami sangat berharap melalui riset-riset berikutnya sistem SHVS ini dapat diterapkan untuk kendaraan-kendaraan Suzuki, khususnya yang ada di Indonesia, sebagai komitmen kami memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen Suzuki,” ujarnya.
Baca juga: Meluncur di GIIAS, Ecstar Kini Punya Pelumas untuk Motor dan Mesin Tempel Kapal
Secara teknis teknologi ISG pada SHVS bekerja sebagai motor penggerak, menggantikan alternator konvensional.
Tenaga yang dihasilkan ISG digunakan untuk menghidupkan kembali mesin dan membantunya saat berakselerasi sehingga hasilnya dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Baca juga: Mesin Isuzu D-max 4x4 Lebih Kompak Tenaga Makin Badak, Siap Maksimalkan Bisnis Mining dan Perkebunan
ISG digunakan untuk menghidupkan mesin kembali dan suara yang dihasilkan menjadi lebih senyap dan halus.
SHVS sendiri menggunakan Lithium-Ion Battery yang ringan dan ringkas, yang dirancang untuk masa pakai yang lama.
Selama deselerasi, daya yang dihasilkan oleh ISG akan disimpan dan digunakan kembali setiap kali diperlukan untuk engine assist.
Sistem SHVS akan bekerja ketika pedal kopling ditekan selama mesin berhenti otomatis dan motor penggerak ISG menghidupkan mesin kembali, belt drive akan menghasilkan restart yang mulus dan tenang tanpa suara.
Saat akselerasi, listrik yang disimpan selama deselerasi akan menggerakkan motor untuk membantu mesin, dan meningkatkan efisiensi bahan bakar dan meningkatkan performa kendaraan.
Sistem Mild Hybrid terbaru dari Suzuki ini ringan, compact, dan hemat energi sehingga sangat ideal untuk compact car dengan kemampuan konsumsi bahan bakar yang efisien.