Jangan Terlalu Kuat Mengencangkan Busi Saat Memasang Ulang, Ketahui Efek Negatifnya
Saat mengencangkan busi berlebihan pakai tangan maka risiko membuat drat busi selek
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Gridoto, Ryan Fasha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Membersihkan busi terlihat sangat mudah. Namun, saat pemasangan busi kembali sering kali pemilik mobil atau mekanik terlalu berlebihan saat mengencangkannya.
Busi mobil yang dikencangkan secara berlebihan ternyata memiliki efek negatif.
Hal ini disampaikan oleh Yayan Sugiana dari bengkel Masudah Motor spesialis mobil BMW dikutip Gridoto.
"Busi mobil yang dikencangkan berlebihan itu sangat enggak dianjurkan," buka Yayan.
"Saat mengencangkan busi berlebihan pakai tangan maka risiko membuat drat busi selek," jelasnya.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Busi Iridium dan Laser Iridium
Drat yang selek ini membuat busi menjadi tidak kencang. Kondisi ini membuat busi rawan copot saat meain hidup.
"Selain itu, keramik di dalam busi rawan retak, bisa bikin api busi bocor dan pembakaran mesin tidak bagus," tambah pria yang bengkelnya ada di Duren Sawit, Jakarta Timur.
Baca juga: Harga Busi Avanza dan Veloz Baru Versi Impor Jepang Rp 445 Ribu Per Buah
"Sebaiknya, saat kencangkan busi idealnya harus pakai kunci torsi di angka 35-45 Nm," ungkapnya.
"Kalaupun tidak punya kunci torsi, saat busi sudah agak kencang, putar kunci busi 180 derajat saja sudah cukup," tutup Yayan.