Penjualan Mobil di Indonesia Berhasil Kalahkan Thailand
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara, mengatakan terjadi fenomena cukup menarik, Indonesia berhasil mengungguli Thailand dalam hal penjualan
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri otomotif Indonesia terus menunjukkan tren positif sepanjang tahun 2021 baik dalam hal produksi maupun penjualan.
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara, mengatakan terjadi fenomena cukup menarik, Indonesia berhasil mengungguli Thailand dalam hal penjualan pada tahun ini.
Berdasarkan data Gaikindo, tahun lalu Indonesia sempat tertinggal dibanding dengan Thailand. Thailand pada tahun 2020 produksi dan penjualannya relatif lebih tinggi ketimbang Indonesia. Dimana penjualan Thailand mencapai 700.000 unit lebih, sementara Indonesia di tahun 2020 penjualannya ditutup di angka 532.000 unit.
"Alhamdulillah di tahun ini sampai di bulan Oktober 2021 kita telah mampu mengungguli Thailand. Ini cukup menarik karena penjualan domestik kita sudah mencapai 709.000 sampai Oktober, sementara Thailand masih di 590.000 unit," tutur Kukuh dalam diskusi virtual Ngovsan Forwot x Zurich, Kamis (23/12).
Momentum itu disebut Kukuh seharusnya menjadi momen kebangkitan industri otomotif di Tanah Air dan perlu dipertahankan.
"Ini harusnya menjadi momentum kita untuk lebih memacu kencang upaya kita untuk menjaga momentum pulihnya industri otomotif kita," imbuhnya.
Meski penjualan mobil lebih tinggi dari Thailand, namun produksi Indonesia masih cukup tertinggal dari negara Gajah Putih. "Tahun ini Thailand telah memproduksi 1,3 juta Oktober 2021, sementara kita masih sekitar 852.000 unit sampai bulan Oktober. Ini karena Thailand di samping memenuhi kebutuhan domestik juga mereka lebih banyak ekspor. Lebih dari separuh produk kendaraan bermotor roda empatnya untuk ekspor," jelas Kukuh.
Baca juga: Gaikindo Tetap Optimistis Pasar Mobil LCGC Berkembang Meski Kena Pajak PPnBM
Bakal Normal
Kukuh juga memproyeksikan penjualan mobil domestik pada 2022 bisa mencapai 900.000 unit. Artinya, industri otomotif akan kembali seperti saat normal sebelum pandemi. Tercatat pada 2019 penjualan mobil menembus sekira 1 juta unit.
Optimisme muncul berkat pengendalian pandemi Covid-19 yang kian membaik dan masifnya vaksinasi. Kukuh menyebut pada tahun 2021 Gaikindo proyeksikan penjualan di angka 750.000 unit, namun sampai November ini penjualan domestik telah mencapai 790.000 unit, sementara produksi kita telah tembus satu juta.
"Dari kondisi ini diproyeksikan tahun 2022, kita ingin lebih. Namun dengan berbagai asumsi dan pertimbangan, kita proyeksikan tahun 2022 penjualan bisa mencapai di kisaran 900.000 unit untuk domestik," kata Kukuh.
Dari capaian tersebut, Kukuh mengungkap hal menarik mengenai ekspor. Dimana ekspor Indonesia pernah menembus 332.000 unit di tahun 2019 dan kemudian mengalami kontraksi di tahun 2020. "Nah di tahun 2021 ini mulai bergerak ke arah recovery. Ekspor CBU kita 267.000 unit, ini yang harus kita jaga dan terus kita tingkatkan ekspornya," ucapnya.
Sementara itu, Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy, memproyeksikan penjualan bisa saja tembus ke angka 850.000 unit di tahun 2021. "Jadi dengan pencapaian ini mudah-mudahan tahun depan kondisi ekonomi dan pandemi sudah lebih stabil. Jadi kami harapkan market lebih bisa berada di atas 900.000 unit di tahun depan," ujar Anton.
Baca juga: Penjualan Mobil Tahun Depan Diproyeksikan Naik Jadi 900.000 Unit
Toyota sendiri ingin tetap mencapai posisi nomor 1, dengan market share yang di atas 30 - 33 persen. Sementara untuk model-model terlaris, Anton menyebut masih akan berkutat di kendaraan 7 penumpang.
"Saya rasa masih banyak di segmen 7 penumpang, baik itu di MPV atau SUV. Tapi kami juga harapkan akan semakin ada kenaikan di segmen-segmen mobil ramah lingkungan," ungkapnya.
Toyota sendiri akan semakin banyak mengenalkan berbagai kendaraan ramah lingkungan di tahun depan, serta dipastikan sesuai dengan konsumen Indonesia. "Produk-produk yang kita luncurkan akan semakin bervariasi termasuk produk-produk yang ramah lingkungan," ujar Anton.
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memprediksi pasar kendaraan roda dua nasional akan mencapai 5,1 juta - 5,4 juta tahun 2022. Sejalan dengan proyeksi tersebut, PT Astra Honda Motor (AHM) optimistis industri otomotif Indonesia akan semakin tumbuh pada 2022.
Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya, menargetkan penjualan Honda akan naik 10 persen di tahun mendatang. "Untuk tahun depan AISI sendiri kan sudah menyampaikan marketnya 5,1 juta - 5,4 juta. Kita ingin in line dengan AISI, tumbuh 10 persen atau sekitar 4 juta - 4,2 juta," ungkap Thomas.
Tahun ini, AHM berharap dapat menutup tahun dengan penjualan mencapai 3,9 juta unit. Sebagai informasi, AHM berhasil mengirimkan 3,6 juta unit sepeda motor ke konsumen hingga November lalu.
Keberhasilan Honda meraih penjualan gemilang tahun ini tidak terlepas dari 23 produk yang dikenalkan, mulai dari penyegaran produk yang sudah ada maupun produk baru.
"Setiap konsumen perlu penyegaran pada setiap segmen. Motor ini kita banyak cerminnya dan banyak variabelnya. Jadi tentu di setiap segmennya kita perlu memberikan pembaruan-pembaruan, sehingga customer itu tertarik untuk terus memperbarui motornya dan melihat bahwa perkembangan desain dan teknologinya ada perbaikan dan perubahan," jelas Thomas. (Tribun Network/lta/wly)