Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akhir pekan lalu, tepatnya pada Jumat (21/1/2022), kecelakaan lalu lintas kembali terjadi.

Sebuah truk kontainer menabrak puluhan kendaraan di sebuah persimpangan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) di kota Balikpapan.

Kecelakaan yang penyebabnya ditabrak dari belakang sering terjadi akhir-akhir ini dan sangat ironis bagi para korban dan pelakunya.

Baca juga: Temuan KNKT, Sasis dan Sumbu Roda Truk Penyebab Kecelakaan di Simpang Rapak Telah Dimodifikasi

Praktisi Road Safety dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan mutlaknya para korban secara sadar maupun di bawah alam bawah sadar mereka tidak pernah terlintas bahwa mereka akan menjadi korban kecelakaan. Hal itu dikarenakan mereka sedang melakukan perlambatan atau tidak bergerak.

"Fenomena pelan atau berhenti aman ada di benak mereka. Padahal fakta, margin keselamatan kita saat berada di jalan raya mengalami penurunan alias tidak aman. Konsep ini, harus dipahami," tutur Jusri kepada Tribunnews akhir pekan lalu.

Baca juga: Kurang dari 24 Jam Jasa Raharja Serahkan Santunan Ahli Waris Kecelakaan Muara Rapak Balikpapan

Menurut Jusri, penurunan margin keselamatan di jalan raya dimulai dari tahap persiapan hingga saat beraktivitas di jalan raya.

"Jika, diperlukan Perilaku Preventive, Trampil dengan benar, aman, Tertib, Antisipatif dan Berbagi harus menjadi kunci kelancaran, kenyamanan, keamanan dan keselamatan saat di jalan raya," jelasnya.