Begini Risikonya Jika Membiarkan Rem Tromol Motor Aus
Rem model teromol menggunakan komponen kampas rem yang harus diganti secara berkala jika sudah aus.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampai saat ini pabrikan sepeda motor di Indonesia masih mengaplikasikan teknologi rem teromol pada sejumlah tipe sepeda motornya seperti di motor bebek dan matik entry level keluaran terbaru.
Rem model teromol menggunakan komponen kampas rem yang harus diganti secara berkala jika sudah aus.
Karena menurut Agung Manullang dari Kumis Project yang ada di Jl. Jembatan 11, Rawa Lumbu, Bekasi, membiarkan kampas rem teromol habis bisa menimbulkan beberapa efek negatif.
"Efeknya dari membiarkan rem teromol tipis atau habis yang pertama tentu saja mengerem jadi tidak pakem dan rawan blong," buka Agung.
Saat kampas teromol sudah tuas atau pedal rem jadi terasa lebih dalam dari biasanya.
Baca juga: Cara Mendeteksi Ciri-ciri Kampas Rem Berkualitas Jelek
"Kalau sudah habis sama sekali mau ditekan sedalam apa tetap tidak akan mengerem," tambahnya lagi.
Selain itu kondisi kampas rem sudah tipis ini bisa merusak rumah atau teromolnya.
Baca juga: Ada Risiko Terjadi Oil Sludge Jika Mencampur Pelumas Beda Produk
"Teromol di pelek racing seperti yang terpasang di motor matic ini jadi satu dengan pelek, efeknya nanti kalau termakan harus ganti pelek baru," wantinya.
Sementara kalau sudah termakan tapi dipaksa ganti kampas baru posisinya jadi tidak pas atau oblak.
"Harus ganti pelek yang bisa keluar uang ratusan ribu kan, sementara harga kampas rem teromol paling Rp 50 ribuan," tutupnya. Jadi, jangan sampai dibiarkan lagi kampas rem teromol motor yang mulai aus.(uje/gridoto)
Sumber: Gridoto