Honda Berjuang Pertahankan Pangsa Pasar di Tengah Kelangkaan Pasokan Semikonduktor
Honda berjuang mempertahankan pangsa pasar di tengah kelangkaan pasokan semikonduktor dan pandemi Covid-19 yang masih terjadi saat ini.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Honda Prospect Motor (HPM) berjuang mempertahankan pangsa pasar di tengah kelangkaan pasokan semikonduktor dan pandemi Covid-19 yang masih terjadi saat ini.
PR and Digital Manager PT Honda Prospect Motor, Yulian Karfili dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Forum Wartawan Otomotif, Kamis (15/2/2022) menyatakan, pihaknya berupaya keras tetap bisa mempertahankan pangsa pasar yang pernah diraih sebelum pandemi di 2019.
"Kita mendapatkan pangsa pasar sekitar 14 persen di 2019," ujarnya.
Yulian menjelaskan, selama pandemi perusahaannya tidak menetapkan target penjualan. Alasannya, pasar sedang tidak stabil.
"Pasar sedang tidak stabil. Jadi targetnya adalah kita mempertahankan pangsa pasar," katanya.
Baca juga: Honda Boyong Mobil Ramah Lingkungan Hingga Balap di Osaka Auto Messe 2022
"Tahun ini juga sama, kita tahun ini berusaha pertahankan pangsa pasar sekitar 14 persen, karena pasokan komponen belum stabil. Jadi kita usahakan pertanankan pangsa pasar sebelum pandemi," imbuhnya.
Dia memaparkan, selama Januari 2022, HPM membukukan penjualan ritel sebanyak 7.727 unit. Angka ini turun sekitar 20 persen dari posisi penjualan ritel 9.759 unit di Desember 2021.
Penurunan terjadi karena tersendatnya produksi akibat krisis pasokan komponen semikonduktor.
Rincian penjualan ritel Januari 2022 adalah Honda Brio sebanyak 3.993 unit, All New BR-V sebanyak 1.504 unit, HR-V 1.5L sebanyak 895 unit, HR-V 1.8L sebanyak 27 unit, CR-V sebanyak 597 unit, City Hatchback sebanyak 446 unit.
Baca juga: Insentif PPnBM Diperpanjang, Honda Prospect Motor Tunggu Daftar Resmi Mobil yang Masuk Kriteria
Kemudian, Mobilio sebanyak 180 unit, Civic Sedan sebanyak 54 unit, Odyssey 21 unit, City sebanyak 9 unit dan Accord 1 unit
Yulian mengatakan, penjualan ritel Honda di Januari masih terdampak oleh tersendatnya pasokan komponen serta keputusan sebagian konsumen Honda yang menunda pembelian karena menunggu diskon insentif PPnBM diberlakukan lagi.