AS Naikkan Denda bagi Produsen Mobil yang Tidak Memenuhi Aturan Penghematan Bahan Bakar
NHTSA mengatakan keputusan untuk menaikkan denda akan meningkatkan tanggung jawab produsen kendaraan untuk tidak melanggar standar
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Administrasi Keselamatan Jalan Raya Nasional AS (NHTSA) meningkatkan denda bagi pembuat mobil yang kendaraannya tidak memenuhi persyaratan efisien bahan bakar untuk model kendaraan tahun 2019 dan seterusnya.
NHTSA mengatakan keputusan untuk menaikkan denda akan meningkatkan tanggung jawab produsen kendaraan untuk tidak melanggar standar ekonomi bahan bakar nasional.
Baca juga: Ada Keterlambatan Tampilan Kamera Belakang, Tesla Tarik 947 Kendaraan di AS
Dilansir dari Reuters.com, Pemerintahan Presiden Donald Trump pada Januari 2021 menunda peraturan 2016, yang berisi kenaikan sanksi denda sebanyak dua kali lipat bagi pembuat mobil yang gagal memenuhi persyaratan Corporate Average Fuel Economy (CAFE), untuk model mobil yang keluar mulai dari tahun 2019.
Aturan NHTSA yang berlaku 60 hari setelah diterbitkan, akan memberlakukan denda yang lebih tinggi bagi perusahaan pembuat mobil. Salah satu pejabat NHTSA, Steven Cliff mengatakan aturan ini terakhir ditandatangani pada Kamis (24/3/2022) minggu lalu.
Baca juga: Ini yang Perlu Anda Ketahui Tentang Teknologi Canggih Tesla Supercharger
Kebijakan 2016 mengenai kenaikan denda, mendapat pertentangan dari Alliance of Automobile Manufacturers dan Association of Global Automakers, yaitu kelompok industri otomotif yang mewakili hampir semua pembuat mobil kecuali untuk startup EV. Kelompok ini memperkirakan aturan tersebut akan merugikan industri otomotif sebanyak 1 miliar dolar AS setiap tahunnya.
Walaupun aturan tahun 2016 akan berlaku bagi model kendaraan tahun 2019 sampai 2021, namun kebijakan tersebut akhirnya dibatalkan dalam keputusan sementara, pada 14 Januari 2021 atau pada hari-hari terakhir pemerintahan Donald Trump menduduki Gedung Putih.
Keputusan sementara itu kemudian dievaluasi oleh Presiden AS saat ini, Joe Biden pada 20 Januari lalu. Biden mengevaluasi kembali tindakan agen federal pada 4 tahun sebelumnya, yang tidak memperhitungkan dampak lingkungan dengan benar. Keputusan sementara ini, juga sempat ditentang oleh Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam Amerika Serikat, beberapa kelompok pejuang lingkungan, jaksa agung dari 16 negara bagian dan produsen mobil EV, Tesla.