Mobil Listrik BMW Produk 2025 ke Atas Akan Gunakan Komponen Baterai Bikinan CATL
CATL akan memasok kebutuhan sel baterai silinder ke BMW untuk pembuatan kendaraan listriknya mulai 2025 mendatang.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, SHANGHAI - Raksasa perusahaan baterai Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) yang berbasis di China akan memasok kebutuhan sel baterai silinder ke BMW untuk pembuatan kendaraan listriknya mulai 2025 mendatang.
CATL telah menandatangani perjanjian dengan BMW, namun BMW menolak berkomentar mengenai isi perjanjian tersebut.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (28/5/2022), CATL telah memasok baterainya untuk BMW selama satu dekade.
Produsen baterai ini dilaporkan sedang mencari lokasi pabrik baterai potensial di Amerika Serikat, untuk memenuhi permintaan produsen mobil termasuk BMW. Pabrik baru ini diperkirakan akan memulai produksinya pada tahun 2026 nanti.
BMW berencana meluncurkan platform EV khusus, yang akan membawa produknya ke garis depan industri kendaraan listrik, di tahun 2025 mendatang.
Perjanjian dengan CATL, telah menandai langkah awal BMW untuk memulai era listriknya. Perusahaan ini mengatakan, produk-produknya yang akan datang, akan mengubah pandangan publik bahwa BMW telah tertinggal dalam hal elektrifikasi.
Saat ini, BMW iX adalah fokus utama dari EV yang ditawarkan BMW.
Baca juga: CATL Inves 6 Miliar Dolar AS di Proyek Baterai Listrik Bareng Antam
CATL sendiri telah memasok sebagian besar produknya untuk produsen EV lain, termasuk Tesla. Perusahaan asal China yang didirikan pada tahun 2011 ini mengkhususkan diri dalam pembuatan baterai lithium-ion untuk kendaraan listrik (EV), sistem penyimpanan energi, serta sistem manajemen baterai (BMS).
Baca juga: Bahlil: Tahun Ini, Perusahaan Tiongkok CATL Akan Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Indonesia
Pada tahun 2021 lalu, CATL memiliki pangsa pasar sebesar 32,6 persen, dan memiliki target kapasitas produksi lebih dari 500 gigawatt-hour (GWh) pada tahun 2025, dan lebih dari 800 gigawatt-hour pada tahun 2030 mendatang.