Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Banyak Kecelakaan yang Libatkan Sistem Bantuan Mengemudi Canggih, Tesla Terbanyak

Tesla melaporkan sebanyak 273 kecelakaan kendaraan sejak Juli tahun 2021 yang melibatkan sistem bantuan mengemudi canggih.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Banyak Kecelakaan yang Libatkan Sistem Bantuan Mengemudi Canggih, Tesla Terbanyak
ELEKTREK
Tesla melaporkan sebanyak 273 kecelakaan kendaraan sejak Juli tahun 2021 yang melibatkan sistem bantuan mengemudi canggih. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Tesla melaporkan sebanyak 273 kecelakaan kendaraan sejak Juli tahun 2021 yang melibatkan sistem bantuan mengemudi canggih.

Menurut data regulator keselamatan mobil AS, jumlah tersebut merupakan yang paling banyak di antara para produsen mobil lainnya.

Para senator menyerukan penyelidikan lebih dalam tentang "industri yang tidak terkendali," dan dewan keamanan AS mengatakan, data itu tidak relevan sehingga sulit untuk mengevaluasi kinerja setiap sistem pembuat mobil.

Perusahaan mobil kemudian bergegas untuk menambahkan sistem bantuan pengemudi, untuk meningkatkan keselamatan dengan menangani beberapa manuver.

Regulator mencoba memahami efek praktis dari perubahan tersebut. Tetapi produsen mobil mengumpulkan dan melaporkan data dengan cara yang berbeda, sehingga sulit untuk mengevaluasi kinerja sistem.

Baca juga: Tesla Pertimbangkan Bangun Pabrik Baru di Kanada dan Meksiko untuk Genjot Produksi

Senator Demokrat Ed Markey dan Richard Blumenthal mengatakan kepada NHTSA dalam sebuah surat bahwa mempublikasikan data saja tidak cukup.

BERITA REKOMENDASI

“Kami mendesak NHTSA untuk menjelaskan industri yang tidak terkendali ini dan memberlakukan pagar pembatas untuk mencegah kecelakaan yang lebih mematikan.” kata Richard Blumenthal.

Baca juga: Samsung Bakal Suplai Kamera untuk Tesla, Kontrak Kerja Sama Capai Rp 58,7 Triliun 

Perangkat lunak asisten pengemudi canggih Tesla yang dijuluki "Full Self Driving" juga telah menciptakan kebingungan tentang kemampuan kendaraan.

Para senator memperingatkan tentang tingginya jumlah kecelakaan Tesla.

"Kami khawatir bahwa beberapa pengemudi saat ini menggunakan teknologi sebagai fitur kenyamanan dan menempatkan diri mereka sendiri dan pengguna jalan lain dalam bahaya.” tulis Markey dan Blumenthal.

Baca juga: BYD Pasok Baterai Kendaraan Listrik ke Tesla, Diklaim Lebih Aman

Dilansir dari Reuters, Kamis (16/6/2022) NHTSA memerintahkan perusahaan untuk segera melaporkan semua kecelakaan yang melibatkan sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS) dan kendaraan yang dilengkapi dengan sistem mengemudi otomatis yang sedang diuji di jalan umum.


Dari 392 kecelakaan yang dilaporkan oleh beberapa produsen mobil sejak Juli tahun lalu, enam kematian dilaporkan dan lima korban mengalami luka-luka. Honda Motor mengidentifikasi 90 kecelakaan.

Baca juga: Tesla Akhirnya Ungkap Penampakan Interior Pikap Cybertruck

Perusahaan juga melaporkan 130 kecelakaan yang melibatkan prototipe sistem mengemudi otomatis, sementara 108 kecelakaan tidak melibatkan cedera dan satu kecelakaan cedera serius.

NHTSA mengatakan unit mobil self-driving Google Waymo melaporkan 62 kecelakaan yang melibatkan sistem mengemudi otomatis, sementara General Motors Cruise melaporkan sebanyak 23 kecelakaan.

Di sisi lain, Honda tidak menemukan cacat pada sistem dan laporan kecelakaannya didasarkan pada pernyataan pelanggan yang tidak diverifikasi untuk mematuhi tenggat waktu pelaporan 24 jam NHTSA.

Tidak ada produsen mobil lain yang melaporkan lebih dari 10 kecelakaan ADAS selama periode tersebut.

NHTSA telah meneliti Autopilot dan pihaknya akan meningkatkan penyelidikannya menjadi 830.000 kendaraan Tesla dengan sistem tersebut.

Secara terpisah, NHTSA telah membuka 35 investigasi kecelakaan khusus yang melibatkan kendaraan Tesla dengan sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS).

Sebanyak 14 kematian akibat kecelakaan telah dilaporkan dalam penyelidikan Tesla tersebut, termasuk kecelakaan di California pada Mei yang menewaskan tiga orang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas