Ferrari Sebut 80 Persen Model Kendaraannya akan Bertenaga Listrik pada 2030
Produsen supercar Ferrari mengumumkan rencana baru yang akan mengubah 80 persen produksi mobilnya menjadi kendaraan listrik atau hibrida
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, ROMA – Produsen supercar Ferrari mengumumkan rencana baru yang akan mengubah 80 persen produksi mobilnya menjadi kendaraan listrik dan hibrida, pada tahun 2030 mendatang.
Perubahan penggunaan bahan bakar nol- emisi ini dilakukan Ferrari dengan tujuan untuk mempercepat strategi elektrifikasi perusahaan, di tengah adanya persaingan ketat antar produsen otomotif dunia.
“Elektrifikasi adalah cara untuk meningkatkan kinerja," ujar Benedetto Vigna, Chief Executive Ferrari.
Baca juga: Cavalcade Icona Bawa Konsumen Ferrari Monza SP1 dan SP2 Rasakan Petualangan Balap Enzo
Adanya rencana tersebut pun sejalan dengan meningkatnya produksi kendaraan listrik Ferrari dalam beberapa tahun terakhir, tak hanya itu bahkan baru-baru ini Ferrari juga telah meresmikan pusat produksi dan riset baterai untuk kendaraan listriknya yang berlokasi di pabrik Maranello .
Dengan perluasan pabrik ini, nantinya sekitar 60 persen dari produksi kendaraan Ferrari akan diubah menjadi model listrik atau hibrida pada tahun 2026, kemudian di tahun 2030 mendatang Ferrari akan kembali meningkatkan produksi kendaraan listriknya menjadi 80 persen.
Dilansir dari France24, produk pertama yang akan dibuat Ferrari di pabrik barunya tersebut adalah kendaraan listrik jenis SUV yang dinamai Ferrari Purosangue.
SUV tersebut rencananya akan mulai dibuat pada September sementara pengirimannya akan dilakukan pada 2023.
"Kami akan mengembangkan mobil listrik yang akan menghadirkan emosi yang sama seperti saat Anda mengendarai Ferrari (tradisional)," jelas Vigna.
Baca juga: Ferrari Rilis Produk Terbarunya SP48 Unica, Desainnya Bisa Disesuaikan Dengan Keinginan
Untuk merealisasikan rencana ini, Vigna mengungkap pabrik otomotifnya tidak akan mengembangkan sistem operasi untuk EV seperti yang dilakukan Tesla maupun Mercedes.
Namun pihaknya akan mengelola data tentang kebiasaan dan preferensi pengemudi untuk membuat sebuah komponen upgrade nirkabel pada kendaraan listriknya. Melalui strategi elektrifikasi ini Ferrari berharap agar target pendapatan perusahaannya dapat tembus di angka 7 miliar pada tahun 2026.