Pertamina Berencana Produksi Baterai Kendaraan Listrik
Pertamina siap berkolaborasi dengan pihak lain dari berbagai negara untuk mengembangkan baterai EV dan mengoptimalkan infrastruktur yang dimiliki.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, DAVOS - PT Pertamina (Persero) berencana untuk mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Perusahaan pelat merah ini juga siap berkolaborasi dengan pihak lain dari berbagai negara untuk mengembangkan baterai EV dan mengoptimalkan infrastruktur yang dimiliki.
"Kami yakin dengan cadangan nikel di Indonesia, kami bisa memproduksi baterai dan meningkatkan penetrasi EV," tutur Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di Paviliun Indonesia, World Economic Forum, di Davos.
Baca juga: Penuhi Kebutuhan Baterai Listrik, PAM Mineral Genjot Produksi Nikel di 2022
Dengan dukungan jaringan infrastruktur yang sudah ada, Pertamina bisa mengoptimalkan untuk penetrasi EV, serta memiliki data segmentasi karakteristik, mobilitas dan kemampuan membeli.
Selain itu, Pertamina juga memiliki lebih dari 7.400 SPBU, 6.100 Pertashop dan 63.000 outlet LPG, yang mampu mendukung langkah Pertamina untuk serius di bidang EV.
Menteri Investasi//Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia Bahlil Lahadalia, mengatakan pengembangan ekosistem EV di Indonesia sudah dimulai dengan melibatkan perusahaan asing dan BUMN, termasuk Pertamina.
"Setidaknya ada empat perusahaan yang memiliki rencana investasi di Indonesia untuk mendukung pengembangan EV, antara lain LG, CATL, Foxconn dan BritishVolt," ungkapnya.
Menurut Lahadalia, pemerintah menyambut baik investor yang serius datang ke Indonesia dengan memberikan kemudahan fasilitas perizinan dan insentif pajak.