Ford Pecat 3.800 Karyawan di Eropa untuk Percepat Produksi Mobil Listrik
Ford Motor Company akan memangkas 3.800 karyawan di pabrik Eropa demi menggenjot penjualan kendaraan listrik.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Ford Motor Company mengungkap rencana pemangkasan pada 3.800 karyawan di pabrik Eropa, Selasa (14/2/2023).
Lewat pengumuman yang dirilis Martin Sander, General Manager Model E Ford di Eropa, pemutusan hubungan kerja (PHK) akan dilakukan Ford selama tiga tahun kedepan dengan menargetkan karyawan dari divisi administrasi di Jerman sebanyak 2.300 karyawan.
Sementara sisanya yakni sekitar 1.300 karyawan berasal dari Inggris dan 200 posisi lainnya diambil dari sejumlah cabang Ford di Eropa.
Meski langkah tersebut menambah daftar panjang aksi PHK yang dilakukan Ford dengan memangkas ribuan pekerja di sepanjang tahun lalu.
Namun Sender menjelaskan cara ini terpaksa diambil agar Ford dapat menggenjot pendapatan dari produksi kendaraan listrik.
"Ini adalah keputusan yang sulit, tidak dianggap enteng. Kami menyadari ketidakpastian yang yang tercipta untuk tim kami, dan saya meyakinkan mereka bahwa kami akan menawarkan dukungan penuh kepada mereka di bulan-bulan mendatang," kata Sander, dikutip dari Economic Times.
Sebelum Sender mengungkap rencana PHK massal, Ford Eropa dilaporkan mengalami pembengkakan kerugian sebesar 2,22 persen.
Sementara laba Ford global merugi sebanyak 2 miliar dolar AS di sepanjang tahun lalu akibat terpengaruh lonjakan harga baterai listrik, bahan baku kendaraan hingga biaya pengiriman di tengah ancaman inflasi.
Baca juga: Ford Tarik Kembali 634.000 Kendaraan karena Risiko Kebakaran
Khawatir penurunan tersebut akan semakin membengkak ditengah ancaman krisis, memaksa Ford untuk putar otak dengan memangkas pengeluarannya guna mendongkrak modal perusahaan dalam mendanai proyek elektrifikasi pada mobil listrik.
"Kami sedang mempersiapkan produk mobil listrik kami untuk bersaing menghadapi hambatan ekonomi dan geopolitik yang belum pernah terjadi sebelumnya," jelas Sender.
Usai melakukan PHK, Ford akan merekrut sekitar 3.400 pekerja di bidang teknik untuk pabrik cabang Eropa.
Baca juga: Ford Mulai Naikkan Harga Truk Listrik F-150, Imbas Tingginya Inflasi
Pekerja tersebut nantinya juga akan difokuskan untuk menggarap desain dan pengembangan kendaraan mobil listrik.
Perusahaan mengharapkan produksi kendaraan listrik pertama buatan Eropa akan dimulai pada akhir tahun ini.
Melalui cara tersebut Ford optimis pihaknya dapat menjadi produsen otomotif yang menawarkan kendaraan listrik terbesar di Eropa pada tahun 2035 mendatang.