Kisah SPG di IIMS 2023: Tak Hanya Berdiri Berjam-jam, Tapi Harus Paham Produknya Juga
Usher atau dikenal juga dengan sebutan Sales Promotion Girl (SPG) senantiasa berdiri di sebelah lini produk yang dibawa tiap brand ke IIMS 2023.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 memasuki hari ketujuh.
Sejak dibuka oleh Presiden Jokowi pada 16 Februari 2023, pameran satu ini banyak mengundang perhatian. Tak hanya pada produk otomotif yang diluncurkan, namun juga usher yang berada di sebelahnya.
Usher atau dikenal juga dengan sebutan Sales Promotion Girl (SPG) senantiasa berdiri di sebelah lini produk yang dibawa tiap brand ke IIMS 2023.
Baca juga: Tak Hanya Bawa Lini Produk, Wuling Pamer Dua Modifikasi Air ev di IIMS 2023
Selama perhelatan IIMS berlangsung, mereka berdiri sesuai shift yang sudah ditentukan. Bisa selama beberapa jam tertentu, atau bahkan seharian penuh.
Salah seorang usher di booth Yadea bernama Vero mengatakan satu shift dapat berlangsung selama enam jam.
"Kalau per jam itu dibilangnya satu shift. Satu shift itu dia bisa enam jam. Enam sampai tujuh jam. Dipotong istirahat sejam. Nah, kalau misalnya yang per hari itu dari mulai buka sampai tutup," katanya kepada Tribunnews di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (22/2/2023).
Ketika berbincang bersama Tribunnews, Vero mengatakan ia sedang ada di shift per hari. Berarti, jam kerjanya dari pukul 11.00 WIB hingga 21.00 WIB. Sejauh ini, ia mengaku pekerjaannya berjalan lancar.
"Lancar, kok. Enggak ada hambatan. Termasuk pas hari Sabtu kemarin yang ramai banget," ujarnya.
Vero berujar bayaran yang ia dapat dari menjadi usher bisa dibilang baik. Setiap brand memberi rentang angka yang berbeda-beda.
"Kalau jadi usher bayarannya oke. Tergantung. Kalau di IIMS ini itu rangenya Rp 500 ribu-Rp 1 juta per shift. Setiap brand beda-beda," katanya.
Baca juga: Sepeda Motor Listrik Harga Rp 7 Jutaan Juga Ditawarkan di IIMS 2023, Mau?
Meski demikian, untuk bisa meraup uang segitu, ia mengatakan seorang usher harus paham akan produk yang ada di sebelahnya.
"Jadi, kalau misalnya jadi usher itu briefing-nya kayak product knowledge. Sedikit-sedikit kita harus tahu nih brandnya bagaimana. Terus abis itu masalah kostum juga. Kita diukur. Fitting dulu," ujar Vero.