Ribuan Mobil Asal China Kini Laris Dibeli Masyarakat Rusia, Ini Penyebabnya
Sebanyak 1.041 dealer mobil dari berbagai merek ternama asal China mulai membuka cabang di sejumlah wilayah di Rusia pada 2022.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Sejak dealer asal Barat hengkang dari pasar Rusia, industri otomotif China dilaporkan mengalami lonjakan pemesanan yang berasal dari Moskow.
Bahkan di sepanjang tahun 2022 sebanyak 1.041 dealer mobil dari berbagai merek ternama asal China mulai membuka cabang di sejumlah wilayah di Rusia, hingga total penjualan mobil China bisa melonjak tembus mencapai 122.000 unit.
Meningkat sekitar 20 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mengalahkan penjualan mobil lokal buatan pabrik Moskow.
Melansir dari Car News China, peningkatan tersebut terjadi tepat setelah 46 dari 60 produsen mobil asal Barat kompak hengkang dari Rusia.
Baca juga: Dinas Intelijen Rusia Tangkap Wanita Moskow, Diduga Danai Angkatan Bersenjata Ukraina
Akibat terpengaruh sanksi yang dijatuhkan AS dan para sekutunya sebagai bentuk hukuman atas tindakan invasi yang dilakukan Vladimir Putin kepada Kiev sejak Februari 2022.
Tak hanya pasar kendaraan saja yang mengalami kekosongan sejumlah bahan baku seperti chip dan onderdil untuk pembuatan mobil juga mulai mengalami kelangkaan.
Momen ini yang kemudian dimanfaatkan para produsen mobil China untuk meraup pundi – pundi cuan. Seperti Great Wall Motors yang sukses menjual 35.000 unit dan Geely dengan total penjualan sebanyak 24.000 unit
Diikuti penjualan produsen mobil Chery yang berhasil membukukan keuntungan besar setelah mobil buatan laku sebanyak 38.000 kendaraan, kemudian merk Exeed yang ludes 13.000 unit mobil, dan Omoda sebanyak 1.521 kendaraan selama tahun 2022.
Menurut survei yang dilakukan oleh Autostat, sebuah agensi analisis pasar mobil Rusia, pada Januari 2023, pengeluaran konsumen Rusia untuk mobil merek China diketahui mengalami peningkatan yang lebih tajam hingga mencapai tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun 2022 dengan total penjualan mencapai lebih dari 17.200 mobil.
Itu artinya masyarakat Rusia diperkirakan rela menghabiskan lebih dari 50 miliar rubel atau sekitar 665 juta dolar AS hanya untuk memborong mobil China.
Sebagai informasi, perusahaan mobil China pertama kali memasuki pasar Rusia pada 2004 dengan total penjualan tahunan sebanyak 150 mobil.
Akan tetapi seiring berjalannya waktu, hubungan antara Beijing dengan Moskow kian harmonis hingga berdampak pada menguatnya kerjasama ekonomi antar keduannya.
Dengan dominasi tersebut mobil-mobil China diprediksi dapat menguasai pasar Rusia dalam waktu dekat.